Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Mbah Kujer" Jadi Penolong Tanaman dan Penyelamat Lingkungan

9 Agustus 2025   15:44 Diperbarui: 10 Agustus 2025   07:05 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pupuk organik cair siap jadi. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Kalau dibuat dalam jumlah banyak, pupuk OCA bisa dijual ke komunitas petani atau pecinta tanaman hias. Modalnya kecil, tapi potensi untungnya lumayan besar.

Tips Agar OCA Lebih Berkualitas

  • Gunakan kulit jeruk segar, bukan yang sudah berjamur atau busuk.
  • Simpan di botol tertutup rapat agar kualitasnya terjaga.
  • Hindari penggunaan air keran yang mengandung kaporit, karena bisa mengganggu proses fermentasi.

Mbah Kujer dan Peran Besarnya di Masa Depan

Kalau gerakan mengolah kulit jeruk jadi pupuk OCA ini dilakukan banyak orang, efeknya akan luar biasa. 

Volume sampah organik berkurang, tanah jadi lebih sehat, tanaman lebih produktif, dan kita bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia impor.

Bayangkan kalau setiap rumah, kafe, atau pabrik minuman jeruk di Indonesia mengolah kulit jeruknya jadi pupuk organik cair. 

Dalam setahun, bisa jutaan kilogram limbah organik diselamatkan dari TPA, dan jutaan liter pupuk cair ramah lingkungan dihasilkan.

Ayo Mulai dari Dapur Sendiri!

Kadang kita pikir untuk menyelamatkan lingkungan itu harus lewat program besar-besaran atau kebijakan pemerintah. 

Padahal, langkah kecil dari rumah juga bisa memberi dampak besar. 

Cukup dengan tidak membuang kulit jeruk sembarangan dan mengolahnya jadi pupuk, kita sudah berkontribusi dalam menjaga bumi.

Mulai sekarang, kalau habis makan jeruk atau minum es jeruk di rumah, jangan buru-buru buang kulitnya. Simpan, olah, dan manfaatkan. 

Siapa sangka, si Mbah Kujer ini ternyata bukan cuma bikin tanaman senyum lebar, tapi juga jadi penyelamat lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun