Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Edukasi dan Kesadaran Akan Limbah Makanan Untuk Transformasi Berkelanjutan

11 Juli 2025   23:06 Diperbarui: 11 Juli 2025   23:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah makanan nggak cuma bikin tempat sampah penuh atau TPA makin sesak. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Edukasi dan kesadaran akan limbah makanan untuk transformasi berkelanjutan.

Pernah nggak sih kamu makan di restoran, tapi nggak habis lalu bilang ke pelayan, "Nggak usah dibungkus, Mas"? 

Atau belanja bahan makanan banyak-banyak karena diskon, tapi akhirnya busuk di kulkas? 

Kalau pernah, berarti kamu nggak sendiri. 

Banyak orang melakukan hal yang sama tanpa sadar bahwa perilaku kecil itu menyumbang ke masalah besar: limbah makanan.

Fakta Mengejutkan Soal Limbah Makanan di Indonesia

Mungkin banyak yang belum tahu, tapi faktanya di Indonesia, sampah sisa makanan menjadi penyumbang sampah terbesar, yaitu sekitar 41,4% dari total sampah nasional (data tahun 2023). 

Jadi, bayangkan, dari semua jenis sampah plastik, kertas, tekstil, dan lain-lain justru makanan yang paling banyak dibuang.

Menurut Laporan United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya. 

Ini bukan cuma persoalan makanan yang mubazir, tapi juga soal dampaknya terhadap lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sosial.

Apa Sih Dampak Limbah Makanan?

Limbah makanan nggak cuma bikin tempat sampah penuh atau TPA makin sesak. 

Sampah makanan yang membusuk menghasilkan gas metana, yang merupakan salah satu gas rumah kaca paling berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun