Edukasi dan kesadaran akan limbah makanan untuk transformasi berkelanjutan.
Pernah nggak sih kamu makan di restoran, tapi nggak habis lalu bilang ke pelayan, "Nggak usah dibungkus, Mas"?Â
Atau belanja bahan makanan banyak-banyak karena diskon, tapi akhirnya busuk di kulkas?Â
Kalau pernah, berarti kamu nggak sendiri.Â
Banyak orang melakukan hal yang sama tanpa sadar bahwa perilaku kecil itu menyumbang ke masalah besar: limbah makanan.
Fakta Mengejutkan Soal Limbah Makanan di Indonesia
Mungkin banyak yang belum tahu, tapi faktanya di Indonesia, sampah sisa makanan menjadi penyumbang sampah terbesar, yaitu sekitar 41,4% dari total sampah nasional (data tahun 2023).Â
Jadi, bayangkan, dari semua jenis sampah plastik, kertas, tekstil, dan lain-lain justru makanan yang paling banyak dibuang.
Menurut Laporan United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2021, Indonesia menghasilkan sekitar 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya.Â
Ini bukan cuma persoalan makanan yang mubazir, tapi juga soal dampaknya terhadap lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sosial.
Apa Sih Dampak Limbah Makanan?
Limbah makanan nggak cuma bikin tempat sampah penuh atau TPA makin sesak.Â
Sampah makanan yang membusuk menghasilkan gas metana, yang merupakan salah satu gas rumah kaca paling berbahaya.Â