Tapi, Gimana Nasib Sopir?
Di balik semua keunggulan teknologi ini, ada satu pertanyaan besar yang menggelayut:Â
"Kalau mobil bisa jalan sendiri, nasib sopir gimana?"Â
Pertanyaan ini nggak bisa dianggap enteng.Â
Jutaan orang di seluruh dunia menggantungkan hidupnya pada profesi sopir, baik itu sopir taksi, ojek online, atau truk.
Di Amerika sendiri, kekhawatiran tentang hilangnya lapangan pekerjaan di sektor transportasi mulai ramai dibicarakan.Â
Meski perusahaan seperti Waymo dan Uber berusaha menenangkan publik dengan mengatakan bahwa teknologi ini akan membuka jenis pekerjaan baru (seperti teknisi sistem otonom atau operator jarak jauh), nyatanya transformasi ini tetap akan menimbulkan dampak sosial yang tidak kecil.
Beberapa pengamat menyarankan bahwa pemerintah dan perusahaan teknologi perlu mulai merancang pelatihan ulang (reskilling) untuk para pekerja terdampak agar bisa berpindah ke bidang lain yang masih dibutuhkan di masa depan.
Keamanan Masih Jadi Sorotan
Meski robotaxi terdengar seperti solusi sempurna, tetap saja ada tantangan besar yang harus dihadapi terutama soal keamanan.Â
Ada beberapa kasus kendaraan otonom yang mengalami kecelakaan, meskipun penyebabnya kadang bukan murni kesalahan sistem.Â
Namun tetap saja, masyarakat butuh waktu untuk benar-benar percaya bahwa mobil tanpa sopir bisa 100% aman.
Salah satu langkah yang diambil perusahaan pengembang adalah uji coba secara terbatas dan bertahap, sambil terus mengumpulkan data dan memperbaiki sistem.Â
Selain itu, semua kendaraan otonom dilengkapi sistem darurat yang bisa menghentikan kendaraan jika terjadi anomali.