Di balik layanan tersebut, berdirilah perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Waymo (anak perusahaan Google) dan Uber yang berkolaborasi menghadirkan masa depan transportasi tanpa sopir.
Mobil Pintar yang Mengemudi Sendiri
Salah satu kendaraan yang digunakan dalam layanan robotaxi adalah Jaguar I-PACE, mobil listrik yang elegan dan ramah lingkungan.Â
Bukan hanya tampilannya yang keren, tapi juga otaknya mobil ini mampu mengemudi sendiri dari titik A ke titik B, membaca rambu lalu lintas, berhenti di lampu merah, menghindari pejalan kaki, dan bahkan memutuskan kapan harus belok atau menyalip.
Teknologi di balik sistem ini bukan main-main.Â
Waymo, misalnya, telah menguji kendaraannya selama bertahun-tahun di berbagai kondisi lalu lintas dan cuaca, dengan tujuan menjadikan mobil ini seaman (kalau tidak lebih aman) daripada pengemudi manusia.Â
Mereka percaya bahwa dengan menghilangkan faktor kesalahan manusia seperti ngantuk, ngecek HP, atau mabuk angka kecelakaan bisa ditekan secara drastis.
Mengapa Amerika Serikat?
AS menjadi tempat uji coba utama teknologi ini karena infrastruktur mereka cukup mendukung, regulasi lebih terbuka terhadap inovasi, dan tentu saja karena negara ini punya kultur startup serta investasi teknologi yang sangat besar.Â
Negara bagian seperti California, Texas, dan Arizona bahkan sudah mengizinkan pengujian dan operasional kendaraan otonom dalam skala tertentu.
Selain itu, kota-kota besar di AS menghadapi tantangan kemacetan, emisi karbon, dan kebutuhan akan transportasi yang efisien.Â
Robotaxi dianggap sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya mengurangi emisi tapi juga menawarkan kenyamanan dan efisiensi dalam mobilitas perkotaan.