Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kongo Gumi: Perusahaan Tertua di Dunia yang Bertahan 1.400 Tahun, Apa Rahasianya?"

10 Maret 2025   13:44 Diperbarui: 10 Maret 2025   14:56 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bangunan kuil yang dibangun oleh perusahaan Kongo Gumi (sumber foto: kongogumi.co.jp)

2. Manajemen Keluarga yang Berkelanjutan 

Perusahaan ini diwariskan dari generasi ke generasi, dengan setiap pemimpin membawa inovasi dan adaptasi baru.

3. Kemampuan Beradaptasi 

Meski berbasis pada tradisi, Kongo Gumi tetap mengikuti perubahan zaman, termasuk penggunaan teknologi baru dalam konstruksi.

4. Ketahanan terhadap Krisis 

Kongo Gumi berhasil bertahan melewati berbagai tantangan ekonomi dan sejarah dunia, meskipun akhirnya harus bergabung dengan perusahaan yang lebih besar.

Kongo Gumi adalah salah satu contoh paling luar biasa dari keberlanjutan bisnis dalam sejarah dunia. 

Dengan sejarah yang dimulai sejak 578 Masehi, perusahaan ini telah melewati berbagai peristiwa besar dalam peradaban manusia, termasuk era Nabi Muhammad SAW dan Perang Dunia.

Meskipun akhirnya kehilangan status independennya pada 2006, Kongo Gumi tetap beroperasi hingga saat ini sebagai bagian dari Takamatsu Kensetsu. 

Keberadaannya menjadi bukti bahwa bisnis yang didasarkan pada nilai, keahlian, dan ketahanan dapat bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Bagi dunia bisnis modern, Kongo Gumi adalah inspirasi nyata bahwa perusahaan tidak harus selalu menjadi besar untuk bertahan lama, tetapi harus memiliki identitas yang kuat, kemampuan beradaptasi, dan manajemen yang berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun