Budaya memberikan parcel saat Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia.
Desa Sirnajaya di Rajadesa, Ciamis, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menjadi saksi atas potensi bisnis musiman yang menggiurkan, khususnya dalam bisnis parcel buah-buahan Lebaran.Â
Salah satu tokoh yang mencuat dalam bisnis ini adalah Ade Eng Ing Eng, seorang Tik Tokers yang juga menjalankan bisnis paket buah-buahan Lebaran.
Budaya memberikan parcel saat Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia.Â
Praktik ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga membawa peluang bisnis yang besar bagi para pengusaha.Â
Bisnis jualan parcel Lebaran, khususnya parcel buah-buahan, merupakan salah satu bentuk bisnis musiman yang cukup menjanjikan.
Sejak dulu, memberikan parcel saat Lebaran menjadi simbol kebersamaan dan kedekatan antar individu, keluarga, dan bisnis.Â
Namun, di balik tradisi yang berakar kuat ini, terbuka pula peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk meraih keuntungan yang signifikan.
Dalam bisnis parcel buah-buahan Lebaran di Desa Sirnajaya, harga paket bervariasi mulai dari 200 ribu rupiah hingga mencapai 1 juta rupiah.Â
Sistem yang diterapkan adalah sistem tabungan barang selama 10 bulan, di mana pelanggan melakukan pembayaran secara bertahap selama periode tersebut, dan parcel akan dibagikan menjelang Hari Raya Idul Fitri tiba.
Salah satu keunggulan dari bisnis ini adalah penggunaan buah-buahan segar sesuai harga pasar.Â
Parcel tersebut dikemas dengan beragam buah-buahan seperti anggur, apel, jeruk mandarin, kelengkeng, pir, dan kiwi, yang diambil langsung dari buah import dan pasar lokal.Â
Hal ini tidak hanya memberikan nilai estetika yang tinggi pada parcel, tetapi juga menjamin kualitas dan kelezatan buah-buahannya.
Menjelang datangnya Hari Raya, permintaan akan parcel buah-buahan cenderung meningkat tajam.Â
Pelanggan berbondong-bondong mencari parcel yang tidak hanya menawarkan nilai simbolis, tetapi juga kualitas produk yang terjamin.Â
Hal ini membuka peluang bagi para pengusaha untuk menawarkan inovasi dalam pembuatan parcel, seperti menambahkan buah-buahan segar yang berkualitas tinggi serta mengemasnya secara menarik dan eksklusif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis parcel buah-buahan Lebaran memiliki potensi omzet yang sangat besar.Â
Banyak pelaku bisnis yang mampu meningkatkan omzetnya hingga mencapai angka 100% menjelang Hari Raya tiba.
Dengan kreativitas dan inovasi dalam menyusun paket buah-buahan Lebaran serta penerapan sistem tabungan yang memudahkan pelanggan, Ade Eng Ing Eng berhasil menarik minat masyarakat Desa Rajadesa dan sekitarnya.Â
Kehadirannya sebagai seorang Tik Tokers juga turut memperluas jangkauan bisnisnya melalui media sosial, meningkatkan awareness, dan daya tarik terhadap produknya.
Potensi bisnis parcel buah-buahan Lebaran di Desa Sirnajaya, Rajadesa, Ciamis, memang cukup menjanjikan. Dengan kualitas produk yang terjaga dan sistem pembayaran yang fleksibel, para pelaku bisnis seperti Ade Eng Ing Eng dapat terus memperluas usahanya dan meraih kesuksesan di tengah maraknya persaingan bisnis pada musim Lebaran.