Contoh:Â Sebuah perusahaan budidaya ikan air tawar beralih ke sistem RAS untuk budidaya ikan air tawar seperti trout.Â
Meskipun membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi, penghematan air dan pengurangan biaya pembersihan kolam tradisional memberikan pengembalian investasi dalam waktu dua tahun. Produksi yang lebih konsisten dan berkualitas tinggi juga meningkatkan nilai jual ikan.
5. Tantangan dan Solusi:
Meski RAS menawarkan banyak keuntungan, masih ada beberapa tantangan, seperti kontrol penyakit dan biaya energi.Â
Namun, inovasi terus berkembang untuk mengatasi masalah ini, termasuk penggunaan teknologi sensor dan pengelolaan energi yang lebih efisien.
Contoh:Â Sebuah peternakan udang menggunakan RAS untuk meningkatkan efisiensi. Tantangan awal termasuk kendala penyakit akibat ketidakstabilan lingkungan.Â
Namun, mereka mengatasi hal ini dengan mengintegrasikan teknologi sensor yang memantau kondisi air secara real-time dan mengaktifkan sistem otomatis untuk menyesuaikan parameter lingkungan sesuai kebutuhan udang.
Implementasi Recirculating Aquaculture System (RAS) merupakan langkah signifikan dalam menciptakan budidaya ikan yang berkelanjutan, mengurangi konsumsi air serta dampak lingkungan.Â
Dengan terus meningkatnya teknologi dan pemahaman, diharapkan RAS akan menjadi pilar utama dalam industri perikanan masa depan.