Dengan RAS, air dapat dipertahankan dalam sistem tertutup, mengurangi kebutuhan air baru dan menjaga kualitas air. Hal ini tidak hanya mengurangi dampak terhadap ekosistem sungai, tetapi juga meminimalkan risiko penularan penyakit ikan.
Contoh: Sebuah peternakan ikan salmon menggunakan sistem RAS yang mempertahankan air dalam tangki tertutup.Â
Air yang terus-menerus didaur ulang dengan menggunakan filter canggih, mengurangi konsumsi air sebanyak 90% dibandingkan dengan metode tradisional.
3. Pengelolaan Limbah:
RAS efektif dalam mengelola limbah yang dihasilkan oleh ikan melalui sistem filtrasi yang canggih.Â
Limbah organik diurai dan dikonversi menjadi bahan yang dapat digunakan kembali, mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman atau bakteri baik dalam sistem.
Contoh:Â Sebuah fasilitas budidaya ikan tilapia menggunakan RAS dengan biofilter yang efisien. Limbah organik dari ikan dipecah menjadi unsur hara yang digunakan untuk mengkondisikan air di dalam sistem.Â
Hasilnya adalah pengurangan limbah yang signifikan dan pemanfaatan ulang nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sayur yang ditanam di sistem yang sama.
4. Keuntungan Ekonomi:
Meskipun investasi awal untuk membangun sistem RAS bisa lebih tinggi, inovasi ini memberikan keuntungan jangka panjang. Efisiensi air dan pengelolaanÂ
limbah yang lebih baik dapat mengurangi biaya operasional, sementara produksi ikan yang lebih stabil dan berkualitas tinggi dapat meningkatkan keuntungan bagi para petani ikan.