Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Mendidik Dengan Hati, Mengajar Demi Masa Depan"

13 Mei 2023   18:33 Diperbarui: 13 Mei 2023   18:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengaksarkan kesan pada lembar yang telah lama tak terpegang... 

Tak butuh teman, karena hampa terkadang jauh lebih bermakna...

Menjadi Guru Penggerak bukan hanya soal sertifikat sakti, tapi perjalanan yang luar biasa membentuk mental yang kuat, kompetensi sosial emosional yang mumpuni, pemimpin pembelajaran yang inovatif dan memerdekakan peserta didik.

Proses itu tidak berhenti ketika pendidikan ini selesai, malah harus semakin dikuatkan karna banyak pekerjaan rumah lain yang menjadikan pribadi ini merasa selalu kurang dan harus terus belajar, belajar dan belajar...

Farewell Party yang cukup telat dari sekolah-sekolah lain sebenarnya, dalam kondisi begini terkadang memang konsolidasi waktu, gedung dan finansial juga membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang tidak sesimpel yang dipikirkan.

Implementasi dari teori dan konsep Guru Penggerak disini adalah nyata, pengalaman pribadi saya mendampingi anak-anak, sebelum dan sesudah Pendidikan Guru Penggerak.

Bagaimana ruang kepemimpinan peserta didik terbentuk di sekolah ataupun di kelas. Pendidik memberikan ruang yang luas bagi mereka untuk berkreasi, mendiskusikan ide dan mengembangkan bakat dan minat masing-masing. 

Posisi pendidik sebagai fasilitator, mendampingi dan memberikan mereka kepercayaan atas hal positif yang mereka lakukan. 

Peserta didik (bukan Pendidik) penggerak..ya mereka adalah anak-anak berbakat yang harus kita berikan kepercayaan untuk tumbuh dengan karakter yang kuat, bergerak dengan bakat, minat dan keterampilan yang mereka miliki dengan cara mereka sendiri. 

Sudah sampai di titik ini saya semakin merasa buta dan merasa lemah.

Baca juga: Upacara di Angkasa

Banyak pekerjaan rumah yang harus di benahi, pun banyak remedial pada ranah sikap, sosial, emosional dan pengetahuan yang perlahan harus diperbaiki.

Teori menumpuk di kepala, berdesakan ingin segera diluapkan tapi seketika sadar, jika diri banyak celah maka hibernasi menjadi tempat paling indah. 

Refleksi, bertahap pelan memperkaya pengalaman, tak perlu tegesa juga jangan pula menunda.

Yang mampu dilakukan saat ini hanya mengkondisikan pembelajaran saja, ranah terdekat dengan peserta didik yang berbakat, ingin melihat mereka cerah dan ceria ketika bersua, tak lebih... ini saja sudah cukup bahagia.

Bukan tentang hebat atau apapun , namun tetap pada konsep "Membersamai", 

karena di dunia Guru Penggerak kita harus siap bergerak sehingga akan ada orang lain yang tergerak dan akhirnya akan menggerakkan komunitas yang lebih banyak, karena bergerak bersama itu akan lebih baik dan tujuan pentingnya dapat tercapai.  

Membersamai terkait Implementasi Kurikulum Merdeka dengan prinsip sama-sama belajar. 

Berbagi hal yang telah dipahami karena sebelumnya telah belajar untuk membelajarkan. 

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik harus mengalami pembelajarannya pendidik hanya sebagai fasilitator yang hanya memfasilitasi mereka pembelajaran projek inilah yang menumbuhkan karakter mereka menjadi peserta didik yang bertanggung jawab, kreatif, mandiri, bernalar kritis dan percaya diri. Sehingga kita senang sekali karena melihat mereka begitu semangat dan kompak 

Di balik kelegaan itu, terselip juga rasa sedih di hati karena kebersamaan selama lebih dari enam bulan telah berakhir.

Banyak suka dan duka yang telah kami lewati bersama Pendidik-pendidik yang karya inovasi dan kreativitas dari praktik baik tentu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

Harapan kita semua, Guru Penggerak tak henti dan dapat menularkan ilmu dan praktik baik kepada semua pendidik lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun