Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Viral Video Sutiyoso

24 Mei 2022   13:37 Diperbarui: 24 Mei 2022   13:39 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkali-kali saya memutar video ceramah Sutiyoso -mantan gubernur DKI dan saya pun menunggu berhari-hari, siapa tahu ada bantahan dari Sutiyoso bahwa video yang beredar itu hasil editing dan bukan video yang utuh.

Ternyata, sampai tulisan ini dibuat saya tidak menemukan bantahan dari Sutiyoso. Sehingga saya berasumsi bahwa video itu memang video yang utuh dan tidak dipotong sambung.

Saat mendengarkan video tersebut tertangkap jelas ajakan untuk seluruh rakyat Indonesia terutama yang muslim agar bersatu padu membendung dominasi etnis tionghoa agar jangan sampai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini dikuasai dan diperintah oleh etnis Tionghoa.

Mari kita memandang sekeliling kita dalam kehidupan nyata sehari-hari. Berapa banyak orang yang beretnis tionghoa melayani kebutuhan sehari-hari kita dan mengatur kehidupan kita dari saat kita bangun tidur hingga kita tidur lagi.

Saya coba melakukannya sendiri, ternyata 90% kehidupan saya tidak bersentuhan dengan etnis tionghoa secara langsung.

Saya tidak tahu apakah baju yang saya beli dibuat oleh orang tionghoa atau langsung di impor dari Tiongkok, yang saya tahu - saya membayar dengan kasir saat membeli yang bukan dari etnis tionghoa.

Saya makan tahu dan tempe, apalagi dibuatkan sayur lodeh, hm.. enaknya. Apalagi sayur lodeh yang sudah beberapa hari, gurihnya luar biasa.

Saya membeli tahu dan tempenya bukan dari etnis tionghoa, dan sekali lagi saya tidak tahu apakah kedelainya di impor dari Tiongkok.

Yang saya tahu, ibu yang berjualan tahu dan tempe itu membuat sendiri tahu dan tempenya - dan ia bukandari etnis tionghoa.

Litani ini masih bisa terus ditulis tapi apa gunanya karena 90% kehidupan saya tidak bersentuhan dengan etnis tionghoa.

Lalu, sekarang kita bedah lebih dalam, untuk bisa menguasai Indonesia seperti yang ditakutkan oleh Sutiyoso, maka pemerintahan atau eksekutif harus bisa didominasi oleh etnis Tionghoa.

Anda pun pasti sudah tahu, nyaris tidak ada etnis tionghoa dipemerintahan atau menjadi pegawai ASN yang jumlahnya jutaan saat ini.

Simak dari tingkat dirjen, sekjen dan kepala-kepala seksi ada berapa banyak etnia tionghoa?.

Jika ingin menguasai selain eksekutif sipil -maka TNI dan Polri juga harus dikuasai oleh etnis tionghoa. Cobalah anda telusuri dan telisik secara mendalam, apakah sering berjumpa dengan etnis tionghoa ketika bertemu dengan anggota TNI dan Polri?. Hm.. jawabannya mungkin seumur hidup belum pernah bertemu langsung, muka dengan muka.

Selanjutnya, jika ingin menguasai maka lembaga legislatif sebagai pembuat undang-undang harus bisa dikuasai.

Sekarang lihatlah wajah-wajah anggota legislatif di Senayan, berapa banyak yang berasal dari etnis tionghoa, apakah jumlah mereka mencapai jumlah untuk meloloskan sebuah undang-undang?. 

Sama sekali tidak.

Dan yang terakhir, lembaga yudikatif. Banyakkah anda menemukan para hakim dan hakim agung yang berasal dari etnis tionghoa?. Mungkin sama sulitnya seperti anda menemukan jarum ditumpukkan jerami.

Lalu darimana semua ketakutan yang dilontarkan oleh Sutiyoso?. Adakah ia membuat pernyataannya berdasarkan fakta-fakta yang dilihat oleh saya yang rakyat biasa ini, atau ia mendasarkannya pada ketakutan semata.

Mari kawan-kawan, sudah waktunya kita mandiri berpikir. Mendasarkan semuanya atas fakta dan realitas yang kita hadapin dan rasakan- tidak lagi melihat realitas dan fakta melalui pikiran dan mata orang lain. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun