Dua tiga hari belakangan ini beredar banyak sekali foto yang beredar memperlihatkan begitu banyaknya orang yang berjubel ditempat vaksinasi.
Ada yang melihat foto ini dan menanggapinya dengan nada sinis - bukankah kerumunan ini akan menciptakan klaster covid baru, boro-boro sehat divaksin, ini bisa kena covid. Kenapa koq pemerintah tidak bisa melakukannya dengan tertib.
Membaca komentar itu, saya tersenyum simpul. Ada secercah kegembiraan dihati saya, bahwa kampanye dan upaya pemerintah untuk mengajak warga masyarakat di vaksin sudah berada dijalur yang tepat.
Jika saja orang-orang itu tahu betapa sulitnya mengajak orang untuk divaksin maka melihat kerumunan itu seperti seteguk air ditengah padang pasir. Melegakan.
Pemberlakukan kebijakan harus sudah divaksin baru bisa masuk mall - telah berhasil memaksa emak-emak yang anti vaksin untuk bergegas divaksin.
Tak usah disuruh, emak-emak rebutan mencari tempat dimana bisa divaksin. Tak lagi rewel merek vaksin apa yang disuntikkan, yang penting vaksin. Supaya bisa kembali jalan-jalan di mall.
Kini tugas pemerintah untuk memastikan vaksin tersedia, karena animo sudah tinggi. Jangan sampai momentum yang sudah tercipta ini kehilangan daya nya karena vaksin tersendat penyalurannya.
Berusahalah sekuat tenaga dan kreatifitas, selalu ada jalan keluar yang menanti. Semoga
