Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyatakan Endemik, Cara Singapura Menyelamatkan Diri Dari Jepitan Covid-19

30 Juni 2021   05:47 Diperbarui: 30 Juni 2021   08:51 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua tidak ada yang tahan di himpit dan dijepit oleh pandemi covid-19. Segala upaya dilakukan untuk terbebas darinya.

Ditingkat rumah tangga, setiap dari kita berusaha meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh covid-19 serta kebijakkan yang mengikutinya. Begitu juga dengan negara sebagai kumpulan dari rumah tangga, juga berusaha agar dampaknya bisa dikendalikan.

Sebagai sebuah negara, Singapura memilih untuk membuat pernyataan bahwasanya pandemi covid-19 ini akan tetap ada dan kita harus hidup berdampingan dengannya  atau dengan istilah lain dari status pandemi menjadi status endemik.

Berita pernyataan dari otoritas Singapura ini beredar di berbagai media massa maupun forward whatsapp.

Singapura adalah negara kota, sebuah negara yang sangat terbatas dalam jumlah penduduk dan penopang ekonominya. Bukan seperti Indonesia yang besar jumlah penduduknya dan luas wilayahnya.

Himpitan covid-19 ini sudah berada di batas ambang atas mereka untuk bertahan.

Sehingga menurut saya pemerintahnya mulai secara perlahan-lahan meredakan ketakutan rakyatnya  agar jangan terlalu dikungkung oleh rasa takut itu, sehingga menggantungkan terus menerus pada bantuan dan stimulus dari pemerintah.

Dengan pernyataan itu, rakyatnya dibuat sadar bahwa mereka harus membuka perbatasan negaranya untuk mulai menerima kedatangan turis dan pelancong bisnis.

Rakyat Singapura diminta untuk bersiap diri agar pada saat perbatasan negara dibuka mereka sudah siap dengan "pertahanan diri" masing-masing menghadapi munculnya penderita covid-19 diantara pelancong yang masuk ketempat mereka.

Mereka butuh turis atau pelancong bisnis, agar roda ekonomi bisa berputar lagi dan sejarah Singapura bisa berlanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun