Seratus tahun lalu para cendikia membuat ramalan bahwa kita akan menghadapi bencana besar berupa kelaparan dan “kematian masal” karena kekurangan bahan pangan. Kecepatan peningkatan jumlah manusia lebih cepat daripada kecepatan ketersediaan bahan pangan.
Hari ini, semua itu tidak terbukti – kemampuan manusia dalam memproduksi bahan pangan ternyata mengejutkan karena dibantu oleh kemajuan tehnologi. Sekarang yang dihadapi oleh manusia dibumi adalah kekurangan jumlah manusia dimuka bumi ini.
Apakah benar ini adanya?.
Mari kita lihat pertumbuhan angkanya jumlah penduduk dunia, tahun 1960 jumlahnya 3 milyar, tahun 1975 jumlahnya 4 milyar, tahun 1987 jumlahnya 5 milyar, tahun 2000 jumlahnya 6 milyar, tahun 2010 jumlahnya 7 milyar.
Tiap tahun jumlah kelahiran meningkat koq bisa kita dikatakan kekurangan jumlah manusia?.
Ternyata jika angka-angka itu dibedah lagi, maka akan muncul informasi yang mengejutkan kita yaitu jumlah manusia yang berusia lanjut dari hari ke hari akan terus meningkat dan mendominasi penduduk dunia. Sedangkan mereka yang berusia muda atau produktif semakin kecil. Jika tren ini terus berlangsung, maka sulit bagi manusia untuk mempertahankan keberlangsungannya di planet bumi.
Tahun 2013 pemerintah Cina melonggarkan kebijakan satu anaknya., karena mereka mulai menyadari adanya tren penduduk tua mulai mendominasi – akan mulai terlihat di tahun 2030 nanti dampaknya. Jepang juga mengalami itu, Eropa, Amerika bahkan Indonesia pun tidak lepas dari fenomena ini.
Hanya yang masih menjanjikan adalah negara-negara di belahan Afrika, mereka akan memimpin dengan jumlah usia produktif yang besar. Jika fenomena ini tidak disikapi dengan sungguh-sungguh maka, seratus tahun dari sekarang akan terjadi bahwa jumlah populasi robot akan melebihi populasi manusia.
Mungkin robot akan mulai dikenakan pajak penghasilan untuk mengisi kekosongan kas negara untuk menghidupi penduduknya yang sudah tua-tua dan tidak produktif. Sehingga ketakutan akan tetap harus bekerja walaupun usia sudah mencapai 80 tahun tidak terjadi. Semoga.