Mohon tunggu...
James Aditya
James Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar yang belajar untuk menulis

Seorang mahasiswa yang berusaha melihat dunia dari berbagai sisi dan menyampaikan opininya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sejauh Mana Jaringan Dewasa Masih Membelah?

24 September 2017   21:11 Diperbarui: 24 September 2017   21:15 6420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo kompasianer, hari ini saya akan membahas tentang biologi. Dunia biologi memang dunia yang luas, biologi mempelajari manusia dari ujung kaki sampai ujung kepala, akar tumbuhan sampai pucuk batang, dan semua hal yang ada di alam kita ini. Nah sebelum menjawab pertanyaan diatas kita harus lebih dulu memahami materi kali ini. Materi kali ini berbicara mengenai tumbuhan khususnya jaringan-jaringan yang ada di tumbuhan. Jaringan tumbuhan pada dasarnya dibagi 2, jaringan meristem yang masih muda dan aktif membelah dan jaringan dewasa yang sudah dewasa dan tidak aktif membelah, untuk tahu lebih mengenai materi ini, mari kita membaca dan memperluas wawasan kita.

Jaringan tumbuhan dibagi menjadi 2 macam jaringan secara besar, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem merupakan jaringan yang masih belum terdeferensiasi dan masih aktif membelah. Jaringan meristem sendiri dibagi 3 berdasarkan letak jaringannya yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apikal terletak di pucuk batang dan ujung akar, meristem lateral terleetak di bagian tepi akar dan batang tanaman dikotil, dan meristem interkalar terletak di ruas batang tanaman rumput-rumputan. 

Selain itu, berdasarkan sifat-sifat sel asalnya, jaringan meristem dibagi benjadi meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer berasal langsung dari jaringan embrional, pertumbuhan meristem primer mengarah ke atas dan bawah, sedangkan meristem primer berasal dari jaringan dewasa yang mengalami diferensiasi, pertumbuhan meristem sekunder mengarah ke samping(diameter batang dan akar), contoh meristem sekunder adalah kambium gabus dan kambium vaskuler. Jaringan dewasa/permanen adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah. Jaringan ini dibagi menjadi jaringan epidermis, parenkim, penguat, pengangkut, dan periderm (gabus). 

Jaringan epidermis merupakan jaringan yang berada di bagian terluar tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai perlindungan terluar tumbuhan dari segala gangguan. Jaringan epidermis ini dapat dikatakan mirip dengan jaringan epitel pada tumbuhan karena letaknya yang ada di bagian terluar dan berfungsi melindungi bagian dalam individu. Jaringan epidermis ini sering mengalami diferensiasi. Hal itu berupa mengalami modifikasi menjadi velamen pada Anggek yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan air di akar udara Anggrek, kutikula di bagian batang dan daun tumbuhan yang berfungsi untuk menahan penguapan, dan yang paling sering kita dengar yaitu sel penjaga dan stomata yang berfungsi sebagai jalur masuknya gas  pada tanaman. Jaringan selanjutnya adalah jaringan penguat. 

Jaringan ini berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri dari kolenkim dan sklerenkim. Perbedaan yang paling menonjol adalah penebalan yang tidak merata pada kolenkim dan penebalan merata pada sklerenkim. Sel-sel sklerenkim memiliki dua tipe sel yaitu serat dan skereid. Serat dan sklereid tentunya adalah 2 hal yang berbeda. Meskipun keduanya sama-sama menyusun sklerenkim tapi serat jauh lebih ramping, runcung dan tahan lama, sedangkan sklereid memiliki bentuk yang tidak teratur dan dinding sel yang lebih tebal daripada serat. Jaringan selanjutnya adalah jaringan pengangkut. Jaringan inni merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat yang ada di tumbuhan seperti gula, kalsium, protein, amilum, dst. Jaringan pengangkut dibagi menjadi 2 yaitu xilem dan floem. 

Xilem berfungsi dalam pengangkutan air dan zat hara dari akar ke daun, sedangkan floem berfungsi menyalurkan amilum ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan terakhir adalah jaringan gabus/periderm. Sel gabus merupakan sel yang dulunya hidup, yaitu felem tapi berubah menjadi sel mati dan menjadi jaringan gabus. Strukturnya tersusun dari sel-sel parenkim gabus dan memiliki ketebalan dan kerapatan yang tinggi. Dari ciri diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan gabus memiliki fungsi perlindungan yang mirip dengan jaringan epidermis. Jaringan gabus juga memiliki fungsi khusus yaitu mencegah penguapan berlebih pada tanaman.

            Kita kembali ke topik utama, sejauh manakah jaringan permanen/dewasa masih membelah?  Menurut saya sendiri, jaringan dewasa masih bisa melakukan pembelahan tapi tidak terlalu jauh. Jaringan dewasa berasal dari jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang bisa kita sebut masih muda dan jaringan permanen/dewasa dapat dikatakan merupakan jaringan yang sudah tua. 

Alasan yang pertama yaitu bahwa jaringan permanen sudah tua dan memiliki totipotensi rendah atau tidak ada. Jaringan yang masih muda memiliki tingkatan totipotensi yang tinggi, yaitu kemampuan untuk membelah dan berdiferensiasi, sedangkan pada jaringan dewasa masih mempunyai totipotensi tapi dengan tingkatan yang rendah atau bahkan tidak ada. Totipotensi sendiri merupakan kemampuan suatu bagian individu yang diletakkan pada suatu media untuk tumbuh kembali dan berdiferensiasi. Pada jaringan dewasa, sel-sel hanya dapat membelah untuk berkembang dan menjadi lebih besar. Pada dasarnya, jaringan permanen berasal dari jaringan meristem yang telah berhenti membelah untuk berkembang. Sel yang menyusun jaringan permanen mengalami penuaan, oleh karena sel mengalami penuaan, kemampuan mitosis menurun dan menyebabkan sel tidak mudah dan bahkan mampu membelah seperti dulu. Hal yang kedua sendiri mengambil sudut pandang penyebab dari pembelahan itu sendiri. Sel sel meristem berada di bagian tumbuhan yang masih muda dan masih aktif membelah. Sel meristem dapat terus membelah dikarenakan adanya hormon auksin yang dihasilkan oleh sel meristem. 

Hormon auksin ini tidak kita temui pada jaringan dewasa atau permanen. Hormon ini kita temui di ujung batang, akar, dan pembentukan bunga yang berfungsi dalam perbesaran sel dan pemanjangan sel di meristem ujung. Hormon auksin ini membuat sel-sel di jaringan meristem berbeda dengan jaringan permanen atau dewasa. Jaringan permanen tidak lagi memiliki atau menghasilkan hormon auksin, sedangkan jaringan meristem menghasilkan hormon auksin yang membuatnya mampu melakukan pembelahan. Tidak adanya hormon auksin ini membuat jaringan permanen tidak lagi melakukan pembelahan seperti yang dilakukan oleh jaringan meristem. Hormon inilah yang mempengaruhi kemampuan membelah pada sel sel tumbuhan. Semakin banyak hormon ini diproduksi semakin banyak juga pembelahan yang dilakukan oleh tumbuhan. Hal yang ketiga yang merupakan alasan dari berhentinya pembelahan pada jaringan dewasa adalah karena sel-sel tersebut sudah sesuai dengan fungsinya. Seperti yang sudah ditulis diatas bahwa sel sel dewasa berasal dari sel-sel meristem. 

Sel sel meristem tersebut akan terus membelah dan melakukan diferensiasi. Di suatu waktu ia akan berhenti membelah karena sel meristem itu sudah berdiferensiasi dan menempati posisi yang seharusnya dengan ukuran yang sewajarnya. Mudahnya seperti ini, biji yang berkembang akan menjadi organ organ dari suatu tumbuhan, ambil contoh adalah daun. Sel-sel penyusun daun akan berhenti berdiferensiasi dan membelah ketika ukuran daunnya sudah sesuai. Kita misalkan apabila sel-sel tersebut masih membelah lagi, bisa jadi besar daun tersebut melebihi batas wajar, misalkan dari yang awalnya panjangnya 20 cm menjadi 50 cm, sama juga dengan manusia, sel-sel penyusun manusia bisa saja terus membelah dan membuat tubuh manusia semakin besar, tapi karena pengaruh genetik yang dibawa masing masing manusia, bentuk manusia masing-masing bisa memiliki ukuran yang berbeda-beda dan umum (tidak aneh). Berhentinya pembelahan inilah yang menyebabkan tumbuhan berbentuk begitu indah, teratur, dan sewajarnya. Seperti yang saya katakan di awal tadi bahwa jaringan permanen masih membelah tapi tidak terlalu jauh. Jaringan permanen sendiri bersifat bisa membelah jika benar-benar diperlukan. 

Dalam melakukan pembelahan, sebuah sel memerlukan energi. Beberapa jaringan dewasa tersusun dari sel-sel hidup, sel-sel ini memiliki sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat energi. Jaringan permanen akan membelah apabila ada bagian jaringan yang terluka dan mati, diperlukan untuk mengisi tempat yang masih kosong, dan untuk menggantikan sel-sel yang telah mati. Selain itu jaringan tumbuhan bersifat totipotensi yaitu sifat yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh di suatu tempat atau media tertentu. Sifat totipotensi ini sering dimanfaatkan untuk melakukan kultur jaringan, yaitu cara mengembangbiakkan jaringan dengan menggunakan media alternatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun