Warga Kota Baru Pontianak Desak Pemkot Bersama Instansi Terkait Tanggap, Jalan Bina Jaya Hancur !!

kompasiana.com - Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Kondisi akses jalan di Jalan Bina Jaya, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan kini kian memprihatinkan. Selama bertahun-tahun, kerusakan jalan dibiarkan menganga tanpa solusi. Lubang besar, permukaan aspal yang terkelupas sampai lapisan semen jalan hancur dan berlubang, hingga genangan air saat hujan menjadi pemandangan sehari-hari warga. Tragisnya, hingga kini belum ada upaya nyata dari Pemkot Pontianak maupun Dinas PUPR Kota Pontianak untuk turun tangan. Padahal, akses ini menjadi salah satu jalur vital warga dalam aktivitas ekonomi dan sosial.

Warga menyampaikan bahwa kerusakan jalan diperparah oleh lalu-lalang truk dan kendaraan besar yang kerap melintas setiap hari. Tidak hanya menggangu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara, terutama pengendara roda dua yang kerap terperosok saat melintasi jalan rusak. "Kami tidak butuh janji-janji politik, kami butuh tindakan nyata. Kalau jalan ini milik rakyat, maka rawatlah seperti milik sendiri," tegas Akbar, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Letak Jalan Bina Jaya yang berada dekat dengan perbatasan antara Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya justru membuat tanggung jawab semakin tidak jelas. Warga merasa dianaktirikan karena wilayah tersebut kerap kali menjadi "wilayah abu-abu" dalam urusan pelayanan publik. Padahal, dari sisi administrasi dan peta wilayah, Jalan Bina Jaya jelas berada dalam kewenangan Pemkot Pontianak. Tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk terus menghindar dari masalah ini.

Foto Kondisi Jalan Rusak di Bina jaya, Kota Baru. Dimana ini merupakan jalan strategis dalam aktivitas masyarakat di batas kota 

Desakan masyarakat bukan tanpa alasan. Selain sebagai jalur utama warga, jalan ini juga menjadi penghubung penting menuju sekolah, pasar, dan tempat ibadah. Buruknya infrastruktur jalan jelas mempengaruhi kualitas hidup warga secara langsung. Jika pemerintah benar-benar peduli terhadap warganya, maka tindakan konkret dan respons cepat harus segera dilakukan. Bukan hanya inspeksi formalitas atau tambal sulam yang tak bertahan lama, tetapi perbaikan menyeluruh dengan pengawasan yang tegas.

Masyarakat menuntut Pemerintah Kota Pontianak, Dinas PUPR, dan instansi terkait untuk segera turun tangan sebelum kerusakan ini memakan korban lebih banyak. Sudah saatnya pemerintah berhenti menutup mata dan telinga terhadap suara rakyat. Jalan rusak bukan sekadar masalah infrastruktur, tetapi cerminan dari buruknya tata kelola pelayanan publik. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak—karena jalan ini adalah urat nadi kehidupan warga, bukan sekadar aspal dan beton.