Mohon tunggu...
jalithenk darma
jalithenk darma Mohon Tunggu... -

sitampan yang menawan

Selanjutnya

Tutup

Balap

rinduku karena benciku dengan closet

26 November 2013   21:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:38 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

maaf sebelumnya jika tulisan saya terkesan jorok,yaaah mau bagaimana lagi lah wong saya juga pengin nulis kaya sampeyan sampeyan semua dan ya ini yang bisa saya tulis (efek demokrasi)

kembali kemasalah kangen kampung halaman dan kangen eek disungai yang jernih dengan suasana asri alam pedesaan yang benar benar saat ini saya rasakan.

sampeyan sampeyan boleh kok berfikir saya nda waras atau apalah,sampai sampai masalah buang hajatpun dituangkan kedalam tulisan yang bisa jadi dibaca banyak orang (hehe kalau ada yang sudi membacanya)

jika belum atau tidak pernah dilahirkan sebagai seorang anak desa yang hidup akrab dengan alam mungkin kata yang pertama meluncur dari mulut kita pastinya "jorok".

tetapi tidak dengan kami anak2 desa yang sejak kecil bersahabat dengan alam.

eek disungai dengan pemandangan alam pedesaan mempunyai kenikmatan tersendiri,jangan membandingkan dengan orang yang sedang eek disungai2 dikota besar seperti jakarta yang airnya saja sudah tercemar (oleh faktor lain)karena pasti itu makin tercemar.

justru menurut kami (anak2 desa yang sependapat dengan saya) eek disungai adalah wujud cinta lingkungan.

karena memang yang saya lihat seperti itu.

dulu ketika saya masih kecil dan closet atau wc belum begitu populer didesa saya.

sungai sungai kecil maupun besar menjadi tempat yang begitu nyaman untuk berbagai jenis ikan.

dan seingat sayapun.. dulu padi yang tumbuh disawah sawah kanan kiri sungai tidak begitu banyak membutuhkan pupuk.

indah indah dan indah walaupun sampeyan berpikirnya jorok jorok dan jorok.

tapi itu memang benar apa yang saya amati dan saya rasakan.

bahkan ketika saya merantau kejakarta.

selain rindu keluarga,rindu sayapun terbagi untuk rindu akan eek disungai didesa saya.

dan percaya atau tidak itu terserah sampeyan..rumah saya mungkin adalah rumah yang paling telat membuat kamar mandi plus wc, karena ketidak setujuan saya terhadap niat keluarga.

dan karena lagi lagi terdesak dengan modernisasi. sayapun akhirnya mengalah.

setelah closet mulai masuk didesa saya dan wc menjadi trend tempat buang hajat modern yang menurut saya justru merusak lingkungan karena kotoran manusia yang ditumpuk didalam sebuah lobang. yang tidak dikembalikan lagi kepada alam(rantai makanan) seperti yang saya pelajari ketika saya masih SD.

sungaipun sekarang sudah begitu jarang penghuninya.

dan padi padipun dibutuhkan begitu banyak pupuk untuk menyuburkannya, dan kebanyakan digunakan pupuk pupuk bahan kimia yang sebenarnya tidak bagus untuk kesehatan.

dan rindu akan saat saat indahnya eek disawah lambat laun mulai hilang.

lagi lagi kalah karena moderenisasi yang mengatasnamakan malu dan gengsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun