Melihat lawannya melenting terbang, Adipati Bambang pun menggenjot tubuhnya menyongsong serangan lawan.
Kerisnya di putar sepenuh lingkaran yang seketika mengeluarkan suara auman macan marah. Hawa panas mengiblat dan membungkus lesatan membelah udara.
" Trang... Trang... Trang... "
Suara beradunya dua senjata. Keris bertemu golok di udara melahirkan suara dan letikan bunga api.
Dua senjata andalan yang dilambari tenaga dalam saling menyerang, saling menangkis.
Gesit, cekatan, seperti sepasang burung Branjangan yang bertempur mengawang di udara.
*
Di sisi lain...
Istri Adipati. Sri Kanti, sibuk mendekap anak lelakinya dari sergapan pencegat yang lainnya.
Ada lima orang berpakaian serba hitam dan bertutup muka hitam pula, berniat buruk. Menebar malapetaka bagi keluarga Adipati Bambang Suwalapati yang sedikit pun tidak punya firasat atau alamat mimpi buruk sebelumnya.
" Jangan...!"