* Industri Kelapa Sawit (CPO dan Turunannya)
Dahulu, banyak yang ragu membangun pabrik kelapa sawit karena pasokan tandan buah segar belum memadai. Namun ketika pabrik-pabrik CPO berdiri di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan, petani sawit justru berbondong-bondong menanam. Hilirnya dibangun dulu, hulunya menyusul tumbuh cepat. Kini Indonesia menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia.
* Industri Gula Tebu di Lampung dan Jawa Timur
Pendirian pabrik gula besar seperti PT Gunung Madu Plantations dan PG Jatiroto membuat petani tebu di sekitarnya tumbuh pesat. Karena ada jaminan pembelian hasil panen, masyarakat berani menanam tebu. Hilir (pabrik gula) menjadi jangkar ekonomi lokal, dan hulu (lahan tebu rakyat) berkembang secara organik.
* Industri Susu di Jawa Barat (Frisian Flag, Indolakto, Ultra Milk)
Ketika pabrik susu besar berdiri, mereka menciptakan rantai pasok sapi perah rakyat. Peternak di Lembang, Pangalengan, dan Boyolali tumbuh karena ada industri pengolah yang menyerap susu segar setiap hari. Tanpa industri tersebut, susu segar akan cepat rusak dan peternak tidak akan berani menambah populasi sapinya.
* Industri Pakan Ternak (Japfa, Charoen Pokphand)
Pabrik-pabrik pakan besar awalnya dibangun di daerah yang belum memiliki banyak peternak unggas. Namun setelah berdiri, mereka justru menciptakan ekosistem baru: peternakan ayam ras tumbuh pesat di sekitarnya karena pasokan pakan tersedia dan sistem kemitraan dibangun.
Inilah bukti nyata: industri hilir menumbuhkan sektor hulu.
Hilir Peternakan: Tepung Telur, Tepung Daging, Tepung Tulang, dan Tepung Susu
Dengan logika yang sama, pembangunan industri hilir peternakan akan menciptakan efek domino bagi sektor hulu.