Palembang: Cerminan Penyelenggaraan Veteriner dan Ketentraman Batin Masyarakat Sumatera Selatan
Oleh: Dr. drh. Jafrizal, MM
Sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk menjadi role model bagi kabupaten dan kota lainnya. Tidak berlebihan bila dikatakan: "Jika Palembang baik, maka wajah Sumatera Selatan pun baik."
Tanggung jawab itu bukan hanya soal pembangunan infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga menyangkut aspek yang sering luput dari perhatian publik --- yaitu fungsi otoritas veteriner: mencakup Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Kesejahteraan Hewan.
Di sinilah Palembang harus tampil memimpin. Karena di balik setiap daging yang kita konsumsi, di balik setiap hewan peliharaan yang kita lindungi, dan di balik setiap ibadah kurban yang kita jalankan, tersimpan nilai kemanusiaan, kesehatan, dan keimanan yang tidak dapat dipisahkan.
1. Menuju Kota Bebas Penyakit Hewan Menular: Fokus pada Rabies
Salah satu indikator kemajuan daerah dalam bidang veteriner adalah keberhasilan mengendalikan penyakit hewan menular strategis. Rabies, misalnya, bukan hanya ancaman bagi hewan, tetapi juga penyakit zoonosis yang mematikan bagi manusia.
Upaya menuju Palembang bebas Rabies membutuhkan sinergi: vaksinasi massal, pengawasan lalu lintas hewan, serta edukasi masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap hewan peliharaan mereka.
Ketika kota ini berhasil bebas Rabies, maka yang kita rayakan bukan sekadar prestasi teknis, tetapi kemenangan atas rasa takut dan ketidakpedulian.
2. NKV dan Halal: Dua Sisi Ketentraman Batin Masyarakat