Jalan Menuju Kemandirian
Mewujudkan kemandirian bahan baku tentu tidak instan. Diperlukan sinergi lintas sektor:
- Pemerintah daerah dapat memberikan insentif bagi industri kuliner yang menggunakan bahan lokal.
- Dinas Perikanan dapat mengembangkan program substitusi bahan lokal, seperti produksi tepung ikan air tawar.
- Dinas Peternakan dapat memberikan alternatif bajan baku dari olahan produksi ternak lokal
- Perguruan tinggi dan lembaga riset pangan dapat membantu pengembangan formula baru berbasis protein ayam atau ikan lokal tanpa mengubah rasa khas pempek.
Dengan strategi itu, pempek bisa benar-benar menjadi produk daerah yang mandiri --- dari bahan hingga branding-nya.
Dari Kuliner Lokal ke Kebanggaan Nasional
Kemandirian bahan baku bukan berarti menutup diri dari luar, melainkan menegakkan jati diri daerah.
Bayangkan jika 80% bahan pempek berasal dari Sumatera Selatan:
- Ikan dari budidaya air tawar lokal,
- Tepung dari pabrik sagu mini di Musi Banyuasin atau pabrik Tapioka Ogan Ilir,
- Telur dan ayam dari peternakan rakyat,
- Gula aren dan cabai dari petani lokal.
Pempek tidak hanya menjadi makanan lezat, tapi juga simbol ekonomi sirkular daerah.
Setiap gigitan bukan hanya rasa nostalgia Sungai Musi, tetapi juga rasa bangga akan kemandirian masyarakatnya.
Penutup: Saatnya Pempek Kembali ke Rumahnya
Pempek lahir dari kearifan lokal --- dari air Sungai Musi, dari tangan kreatif masyarakat Palembang.
Kini, setelah ratusan tahun, sudah saatnya pempek "kembali ke rumahnya": menggunakan bahan yang dihasilkan oleh tanah Palembang sendiri.