Pemerintah Provinsi Sumsel melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan sudah memulai langkah konkret dengan melakukan audiensi dan advokasi kepada para kepala daerah di empat kabupaten, dan akan terus diperluas ke seluruh wilayah.
Tujuannya jelas: memastikan bahwa Bupati dan Walikota memimpin langsung pengendalian rabies di daerahnya. Karena hanya dengan kepemimpinan di tingkat tertinggi, gerakan bebas rabies bisa berjalan serentak, terkoordinasi, dan berkelanjutan.
Audiensi ini juga menghadirkan mitra strategis:
- Balai Veteriner Lampung -- laboratorium dan dukungan teknis.
- Dinas Kesehatan -- sinergi kesehatan manusia dan hewan (One Health).
- BPPD -- peluang dukungan dana pembangunan daerah.
- BKSDA -- pengawasan satwa liar yang bisa jadi reservoir rabies.
- Karantina -- pengawasan lalu lintas hewan penular antarwilayah.
Inilah bukti nyata bahwa pengendalian rabies di Sumsel bukan kerja satu dinas, tapi gerakan bersama lintas sektor.
Penguatan Otoritas Veteriner di Daerah: Senjata Kunci
Rabies adalah penyakit zoonosis yang lintas batas, lintas sektor, dan lintas wilayah. Karena itu, penanganannya tidak cukup hanya dengan semangat, tetapi harus didukung otoritas veteriner yang kuat di daerah.
Otoritas veteriner adalah kewenangan resmi pemerintah daerah dalam mengendalikan kesehatan hewan, mulai dari vaksinasi, pengawasan lalu lintas hewan, hingga respons cepat terhadap kasus gigitan.
Dengan penguatan otoritas veteriner, daerah punya senjata ampuh untuk:
- Membuat regulasi daerah (Perda/Perkada) khusus rabies payung hukum vaksinasi massal, penanganan anjing liar, dan mobilisasi anggaran.
- Menggerakkan Satgas Rabies Daerah melibatkan Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, Camat, Kades, Babinsa, Babinkamtibmas, hingga organisasi masyarakat.
- Mengawasi peredaran hewan penular rabies bersama Karantina, BKSDA, dan aparat desa.
- Menjamin kualitas vaksinasi dan surveilans dengan dukungan Balai Veteriner Lampung.
Tanpa otoritas veteriner yang kuat, langkah di lapangan akan tersendat. Tetapi dengan otoritas yang diperkuat, setiap kabupaten/kota menjadi benteng kokoh melawan rabies.
Strategi Solutif: Dari Desa untuk Sumsel
1. Kader Rabies Desa: Garda Depan Perubahan