Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan PSI? Giring: Cuma Beda Gaya!

21 Desember 2022   12:44 Diperbarui: 21 Desember 2022   12:54 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giring Ganesha dan elit PSI saat berkunjung ke kantor DPP Partai Golkar medio Agustus 2022.(Foto: Liputan6.com).

PARTAI Solidaritas Indonesia diguncang prahara? Oh, tidak, kata Giring Ganesha, ketua umumnya.  Pengganti Grace Natalie di pucuk pengendali PSI tersebut meyakini, partainya masih solid. Kepergian sejumlah kader terbaiknya, disebut pentolan Nidji itu sebagai bagian dari dinamika internal sekaligus pernik politik yang memang kerap tak terduga.

Beberapa waktu silam, saat baru satu-dua kadernya yang memutuskan hengkang, Giring masih optimistis jika hal itu tidak akan memengaruhi perjalanan partai yang dipimpinnya dalam persiapan mahaberat menghadapi Pemilu 2024. Cuma beda gaya, katanya, sebagaimana dikutip dari Kompas.com pada pertengahan Mei 2022.

Tetapi, pernyataan itu disampaikannya jauh sebelum pengunduran diri sejumlah kader mumpuni lainnya. Giring mestinya cukup terpukul saat beberapa sahabat baiknya di partai satu persatu menyusul hengkang.

Setelah pengunduran diri Sekretaris Dewan Pembina Sunny Tanuwidjaja sejak tahun silam, April 2022 Tsamara Amany, salah satu ketua DPP, menyusul hengkang. Tak bisa dipungkiri jika kepergian Tsamara Amany cukup menggoyahkan laju partai mengingat mantan jubir pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin jelang Pilpres 2019 ini dikenal sebagai figur yang vokal dalam membesarkan PSI.

Berturut-turut kemudian hengkang Surya Chandra, Michael Victor Sianipar dan Rian Ernest Tanudjaya. Surya Chandra, yang hengkang April 2022, termasuk ikon di PSI, pernah menjabat Wakil Menteri ATR/BPN kabinet Indonesia Maju.

Michael Victor Sianipar, terakhir sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta, memutuskan meninggalkan kursi dan sekaligus partainya pada 5 Desember 2022. Terakhir, Rian Ernest Tanudjaya, pamit pada 15 Desember 2022. Ernest, yang pernah menjadi staf ahli hukum Basuki "Ahok" Tjahaya Purnama semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta, terakhir menjadi salah satu kepercayaan Giring dalam posisinya sebagai Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat PSI.

Kita membaca berbagai alasan atau pertimbangan dari kepergian sejumlah kader terbaik PSI ini. Ada yang menyebut sudah tidak kerasan karena gaya kepemimpinan Giring. Ada yang mengisyaratkan jika kultur di PSI sudah tidak sehat.

Gaya kepemimpinan Giring yang disebut-sebut masih kental karakter anak band-nya juga mengemuka. Giring yang slengean, Giring yang dalam mengutarakan pendapatnya di media kadang tidak mempertimbangkan suasana batin rekan-rekannya.

Diketahui jika sebagian dari sahabat-sahabatnya yang meninggalkannya adalah pendukung keras dari Anies Baswedan sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024. Sementara, Giring dikenal vokal dalam mengkritisi Anies, khususnya saat Anies masih berkuasa di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta.

PSI, yang didirikan 16 November 2014 namun baru diakui eksistensinya pada 7 Oktober 2016, terdaftar sebagai peserta pemilu 2019 dengan nomer urut 11. PSI, seperti tertuang dalam akte pendiriannya, menyasar generasi muda (milenial), kaum perempuan serta konstituen lintas agama. Untuk Pemilu 2024, PSI mendapat nomor urut 15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun