Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa King Maker Pilpres 2024?

13 Desember 2022   10:40 Diperbarui: 13 Desember 2022   10:53 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SECARA harfiah King Maker bisa diartikan sebagai pembuat raja. Pengertian itu juga yang bisa disimpulkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Istilah king maker saat ini banyak dipakai dalam perbincangan terkait pemilihan presiden (pilpres). Dari pilpres ke pilpres istilah tersebut senantiasa mengemuka.

Merujuk pendapat para pengamat, king maker dalam pilpres adalah orang atau kelompok yang memiliki kekuatan besar dalam upaya menentukan bulat lonjongnya sebuah hasil pemilihan presiden. Oleh karena itu, istilah king maker bisa ditujukan pada satu atau beberapa orang.

Seseorang bisa dikategorikan king maker karena ditopang sejumlah variabel, mengingat dalam kontestasi pilpres juga dibutuhkan berbagai variabel. Dukungan suara yang dimiliki, kemampuan finansial yang luar biasa,  kekuatan kekuasaan yang bisa dimobilisir, maupun kemampuan mengalihkan atau memberikan dukungan suara partai sebagai syarat administratif dalam pencalonan pada  kontestasi pilpres maupun keberadaan jaringan grass root dan elit dalam skala nasional maupun internasional.

Berkaca pada pelbagai variabel sebagaimana yang dikemukakan di atas, king maker bisa jadi seseorang yang sangat berpengaruh, seorang presiden misalnya. Juga ketua partai.

Beberapa waktu lalu kita kerap membaca tentang berbagai petunjuk atau isyarat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo mengenai calon penggantinya melalui Pilpres 2024. Berbagai perilaku endorsement yang diberikan Jokowi kepada Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan belakangan kepada Puan Maharani, baik secara langsung dan tidak langsung, memperlihatakan sinyal keberpihakan Jokowi kepada mereka.

Dalam pemahaman publik, Jokowi memainkan peranannya sebagai king maker karena menyadari bahwa ia harus mendapatkan calon pengganti yang mampu menjadi penerus dari apa yang sudah dijalankannya selama hampir dua periode pemerintahan, dari 2014-2019 dan 2019 ke 2024.

Peringatan tidak langsung mengenai tidak adanya calon presiden yang tingkat elektabilitas atau keterpilihannya stabil di kisaran 30% pada setiap survei atau jajak pendapat masyarakat, sebagaimana tersurat pada akun Instagram Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza beberapa waktu lalu, juga bisa menjadi bukti betapa ia tengah memainkan peranannya sebagai king maker.

Jokowi disebut-sebut akan mengambil langkah serius jika tidak ada calon presiden yang bisa mencapai tingkat keterpilihan stabil 30% dari masyarakat.

Dalam pandangan sejumlah pengamat politik, di samping Jokowi, tokoh-tokoh berpengaruh lain yang tengah menjalankan peranannya sebagai king maker adalah Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla.

Surya Paloh, seperti biasa, menjadi yang terdepan dalam mengambil langkah-langkah strategis terkait dengan pilpres atau pemilihan gubernur. Menuju Pilpres 2024, dia juga menjadi yang pertama dalam membuat Anies Rasyid Baswedan menjadi yang paling ditokohkan. Surya Paloh melalui NasDem-nya menjadikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun