Hari ini, saya membaca sebuah berita yang cukup mengejutkan di dunia sepak bola. Kabar tersebut datang dari Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA, yang secara resmi mencoret nama Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023.
Tidak bisa dipungkiri, kabar tersebut membuat saya dan bahkan anda merasa sedih dan kecewa. Pasalnya, sebagai tuan rumah, Indonesia tentunya sudah menyiapkan segalanya secara matang dan bahkan telah menunggu dengan sabar selama bertahun-tahun.
Dalam pernyataannya, FIFA menyebutkan bahwa pembatalan ini dikarenakan "situasi terkini", namun tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan situasi tersebut. Selain itu, FIFA juga menyebut kembali Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu, serta kemungkinan sanksi yang akan diterima oleh Indonesia.
Tentu, keputusan ini membawa dampak buruk bagi banyak pihak, terutama bagi para pemain muda Indonesia yang sudah bersiap-siap untuk tampil di panggung sepak bola dunia.
Selain itu, banyak pihak yang dirugikan, seperti pedagang dan pengusaha merchandise serta pedagang asongan di stadion yang kehilangan penghasilan karena pembatalan ini.
Namun, ada juga pihak-pihak yang menganggap pembatalan tersebut sebuah keuntungan, terutama kelompok yang mengatasnamakan agama, politik dan konstitusi. Mereka menolak kehadiran Timnas Israel U-20 di Indonesia dan telah bertubi-tubi menyuarakan hal tersebut.
Yang paling saya khawatirkan adalah adanya kemungkinan sanksi dari FIFA terhadap Indonesia. Jika hal ini terjadi, maka jelas ini adalah sebuah kerugian. Melihat, Timnas kita musim-musim ini sudah mulai mengalami peningkatan dalam hal bermain.
Jika FIFA memberikan sanksi terhadap Indonesia, maka pembinaan sepakbola di Indonesia bisa ikut mati, puluhan pemain sepak bola di kompetisi Liga Indonesia yang hidupnya dari sepakbola akan kehilangan pekerjaan seperti yang pernah dialami sebelumnya, dan bahkan tidak menutup kemungkinan Timnas Indonesia dilarang bertanding dengan negara anggota FIFA.
Namun, di sisi lain, keputusan FIFA juga harus kita hargai, karena mereka mengutamakan keamanan dan keselamatan seluruh peserta dan penggemar sepakbola. Seperti yang sudah diketahui, adanya ancaman dari kelompok tertentu yang menolak kehadiran Timnas Israel U-20 di Indonesia memang cukup serius.
Adanya kejadian seperti ini juga memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk memperbaiki kondisi sepakbola di dalam negeri agar kedepannya dapat menjadi tuan rumah yang lebih baik dan aman untuk acara-acara Internasional.
Tentu saja, kerugian ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, namun juga oleh FIFA sendiri. Mereka harus memindahkan acara ini ke negara lain dan melakukan persiapan ulang dalam waktu yang relatif singkat.
