Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pasangan Bodoh

8 Januari 2024   00:49 Diperbarui: 8 Januari 2024   09:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/memukul-tinju-tangan-kekuatan-316605/Input sumber gambar

Sejak kejadian itu, Ridwan sudah tidak mau berkomunikasi dengan Nemi. Eh, ladah, Nemi yang terlebih dahulu menghubungi. Bertanya kabar basa-basi, Nemi mengatakan dia bersama suaminya sedang jalan-jalan ke kota tempat tinggal Ridwan. Kotanya yang dulunya tempat mengajar Nemi. Chat lagi mereka berdua. Dan, lagi-lagi, diketahui oleh Umar. Waduh!

Umar makin muntab. Dia lebih keras lagi mengancam Ridwan. Kali ini, dia menyerang melalui Facebook. Mengancam akan memviralkan sifat jelek Ridwan di kota tempat tinggal laki-laki tersebut. Ridwan merasa takut lagi, tetapi kali ini dia memutuskan tidak akan memenuhi keinginan Umar. Dibiarkan saja. Dia melakukan screenshot komentar Umar itu yang pedas luar biasa. Pakai akun nama sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tetapi bahasanya lebih mirip Abu Jahal! 

Umar terus menyerang melalui WA dan Telegram Ridwan. Memakai nomor-nomor baru. Ridwan melakukan pertahanan dengan memblokir semua nomor tersebut. Namun, dia masih belum merasa aman juga. Dalam kondisi begitu, Nemi masih chat saja. Bahkan Nemi memakai nomor teman baiknya di kantor untuk memberitahu Ridwan, bahwa Umar akan datang ke kotanya Ridwan. 

Rupanya, yang ditunggu-tunggu tidak datang juga. Ada apakah gorengan? Entahlah. Tidak datang langsung, Umar menyerang melalui gurunya Ridwan. Mengabarkan bahwa muridnya suka chat dengan istri orang. 

Guru tersebut tidak serta-merta percaya. Bahkan, dia mau bertanya balik, "Kenapa istrimu tidak blokir nomornya?" Itulah yang menjadi hal yang aneh dalam cerita unik ini. Umar mengatakan ke Ridwan dan gurunya bahwa dia sudah menyadap nomor Nemi. Namun, kok Nemi masih terus saja chat dengan Ridwan, ya? Bahkan, dalam percakapan terakhir, Nemi yang chat-chat terus melalui Telegram, tetapi Ridwan sama sekali tidak menanggapi, biar satu huruf pun. 

Umar malah menganggap Ridwan masih kontak dengan Nemi. Lho, lho, lho, ini juga termasuk hal yang aneh. Yang kontak terus 'kan istrinya Umar, kenapa Ridwan yang terus disalahkan? Makanya, dari situ, Ridwan menjuluki mereka berdua dengan "pasangan bodoh". Nemi yang salah, tetapi Ridwan yang kena getahnya. Umar pun seakan-akan tidak berani memarahi Nemi, padahal kesalahan istrinya nyata-nyata di depan matanya. 


Jika tidak menghendaki Nemi menjalin hubungan dengan laki-laki lain, kenapa tidak diblokir saja, tetapi justru membiarkan chat sampai panjang dan melebihi satu halaman jika discreenshot? Ridwan benar-benar tidak habis pikir. Dia pun menerima makian dari Umar. Katanya, Ridwan adalah "setan mesum", "penulis mesum", dan lain sebagainya. Sungguh lisan yang kotor dan tidak pantas diucapkan oleh orang yang menyandang nama sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Menggunakan nada mengancam sana-sini ditanggapi Ridwan dengan cukup elegan. Tinggal blokir saja segala chat, pesan, maupun telepon yang mengganggunya. Jika ditanggapi dengan hinaan juga, lalu apa bedanya dengan Umar? Dibiarkan saja, toh itu nantinya bisa menjadi pahala juga untuk Ridwan. 

Pasangan bodoh. Sebutan yang kiranya pas Ridwan sematkan bagi Umar dan Nemi. Pasangan yang mungkin ada permasalahan dalam hubungan keduanya, tetapi menyalurkannya ke orang yang tidak lagi bersalah. Bisa saja, analisis Ridwan, Umar tidak mempunyai pekerjaan tetap, sedangkan Nemi adalah guru yang punya gaji tetap dari negara, ditambah dengan sertifikasi yang jumlahnya sangatlah lumayan. 

Apa karena Umar dianggap punya derajat di bawah Nemi, makanya teguran Umar kepada Nemi tidak terlalu dianggap? Mungkin saja Umar sendiri takut kepada Nemi karena ada jasa orang tuanya kepada Umar. Atau apalah? Entahlah. Yang jelas, pasangan bodoh itu kiranya pas untuk Umar dan Nemi atau tidak? Bagaimana menurut kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun