Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minuman Manis, Tak Semanis Efek Jangka Panjangnya

30 September 2022   09:05 Diperbarui: 5 Oktober 2022   05:02 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman manis, sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/teh-minuman-panas-rempah-rempah-4606880/

Awalnya, saya membaca lewat Twitter. Ada cuitan seseorang yang dibalas somasi oleh salah satu perusahaan yang memproduksi minuman manis berupa teh. 

Saya memang tidak perlu menyebutkan nama orang tersebut, nama perusahaan tersebut, sampai dengan HP yang dipakainya. Saya ingin mencermati dari kata kuncinya, yaitu: minuman manis.

Minuman yang mempunyai rasa seperti itu karena mengandung gula. Paling sering kita pakai sih gula pasir. Jangan dipisahkan keduanya ya, karena nanti jadinya gula dan pasir. 

Manis Karena Cinta

Dari sumber yang saya baca, yaitu: alodokter.com, minuman manis itu diberikan pemanis selain gula cair, ada brown sugar, sirup, madu, konsentrat buah, dan pemanis buatan. Contoh minuman manis selain teh adalah soda, jus buah, minuman kemasan, dan minuman boba. 

Nah, kalau bicara minuman manis, apalagi yang katanya minuman kekinian itu, saya teringat dengan ibu saya yang pernah datang ke rumah. 

Beliau tinggal di Jogja, sementara saya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Sungguh sangat jauh perjalanan, melewati udara dan darat. 

Beliau datang sesuai kebiasaannya untuk menemani istri saya melahirkan. Semua anak saya yang lahir berhasil ditemani beliau. Anak saya tiga dan istri satu. Maaf, jangan salah tulis atau terbalik jumlahnya ya!

Ibu saya mengatakan, lebih baik bikin minuman teh sendiri daripada beli di minimarket. Waktu itu kalau tidak salah, beliau menyebutkan nama minimarket yang memang ada banyak di tempat saya. 

Kalau di minimarket, gulanya sangat banyak dan tinggi. Akan lebih bagus membuat teh dan diseduh dengan gula pasir sendiri. Maksimal dua sendok sudah cukup. 

Terbukti, teh dari beliau memang luar biasa nikmat. Apalagi saat saya pulang dari kantor, beliau menghidangkannya. 

Padahal saya tidak meminta, namun begitulah kasih sayang seorang ibu, selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Rasanya memang luar biasa nikmat teh tersebut. Hangat-hangat kuku. Namun, kuku saya tidak perlu dicelupkan ke teh itu, lah. 

Sensasi Segar Ketika Buka Puasa

Minuman manis dan dingin dianggap sangat cocok untuk disantap saat berbuka puasa, apalagi saat siang harinya, cuaca panas. Itu memang banyak dilakukan orang. 

Saya pun berkali-kali seperti itu. Membeli es buah, es teler, es pisang ijo, pokoknya es yang dingin-dingin, lah. Lho, adakah es yang panas? 

Memang segar sih, terasa nyess dingin di mulut, rasa haus langsung hilang seketika, tetapi setelah itu perut jadi kurang nyaman. Bahkan, sempat pula ada pusing sedikit. Pada momen berikutnya, setelah salat Maghrib, masih terasa tidak nyaman. Waduh, kok jadi begini? 

Beda halnya kalau berbuka dengan minuman yang hangat, bahkan panas sedikit. Saya meminum teh yang masih agak panas sampai berkeringat. Rupanya, segar luar biasa setelah itu. 

Perut juga jadi enak dibawa, ya iyalah, masa ditinggal? Akhirnya saya putuskan untuk merutinkan berbuka dengan minuman manis hangat berupa teh bikinan sendiri atau dibikinkan istri, kecuali buka puasa bersama di masjid yang seringnya es buah yang dingin itu. 

Gaya Hidup

Kalau memang tidak bisa menghindari gula sama sekali, berarti yang dibatasi adalah takarannya. Misalnya seperti saya, maksimal dua sendok teh atau dua sendok makan juga bisa. 

Menurut teman saya yang punya bisnis produk herbal, gula itu adalah makanan favorit bagi sel kanker. Jadi, kalau ingin menumbuhkan banyak sel kanker, maka silakan mengonsumsi banyak gula. Namun, tentunya di antara kita tidak mau seperti itu bukan?

Saat kita bersama teman, bisa saja kita dihadapkan dengan gaya hidup mereka. Salah satunya adalah nongkrong di kafe, booth, restoran, atau tempat sejenis yang menawarkan makanan dan minuman super manis, tinggi kandungan gula. 

Berbagai merek perusahaan memang bercokol dalam pikiran kita. Ada yang menjual teh, kopi, boba, dan minuman jenis lain, pokoknya ketika minum manis sekali. 

Namanya sih memang minuman kekinian, tetapi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa harus berorientasi kekinian dan bukan kedepanan? Lebih jelas lagi, mengapa cuma memikirkan masa kini dan bukan masa depan? 

Minuman manis memang enak, segar, bahkan bikin ketagihan untuk terus dan terus. Namun, menurut banyak sumber, bahwa minuman manis itu tidak bagus untuk kesehatan jangka panjang, seperti meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes tipe 2, asam urat, sampai dengan kerusakan gigi. Ini menurut health.detik.com. 

Jadi, sampai di sini, tidak perlu mengeluh apalagi koar-koar di media sosial tentang minuman kekinian dari perusahaan-perusahaan anak muda atau start up itu. Jelas tingkat gulanya tinggi dipadu dengan gengsi tinggi. Kadar gula tingginya berbeda-beda. Terlebih jika tempatnya berlantai dua, tentunya tingginya berbeda bukan? 

Sejatinya tetaplah kesehatan itu lebih utama. Lebih harus dipertahankan dan ditingkatkan sekarang sampai nanti. 

Teringat dengan kalimat di radio zaman dahulu: Kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-apa. Setelah itu, biasanya ada yang request lagu dan berkata ke penyiarnya, "Salam kompak buat teman-teman!"

Sumber:

1. https://www.alodokter.com/bahaya-minuman-manis-terhadap-kesehatan

2. https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-2063445/9-efek-buruk-minuman-manis-bagi-kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun