Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Dibanding-bandingkan dengan Tetangga

24 Agustus 2022   21:20 Diperbarui: 30 Agustus 2022   07:23 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetangga, Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/rumah-baris-pantai-deretan-rumah-1623320/

Cintanya perempuan akan harta akan terus berlanjut sampai menikah. Nah, momen semacam ini, menuntutnya kepada suami. Apalagi jika yang dilihat oleh si istri tersebut adalah tetangganya. 

Ketika tetangga punya rumah bagus, maka bisa saja si istri bilang, "Tuh, tetangga, Pak Johan punya rumah bagus. Habis renovasi rumah. Ini rumah kita kok masih jelek begini?"

Lain hari, tetangga beli mobil baru, terus si istri bilang lagi, "Nah, 'kan, Pas Asmat beli mobil baru lagi. Sekarang mobilnya ada tiga. Mobil kita cuma satu. Sayang, ayo kita beli mobil lagi, biar sama jumlahnya dengan Pak Asmat itu!"

Pepatah "rumput tetangga lebih hijau" benar-benar bisa berlaku bagi para istri. Terlebih jika mereka sudah berkumpul dalam satu majelis. Arisan misalnya. Maka, dengan kecerewetan mereka akan saling bercerita tentang suami, keluarga, harta benda, pekerjaan, dan lain sebagainya. Perempuan selalu punya topik pembicaraan, apalagi jika salah satunya punya suami bernama Pak Topik, itu juga akan jadi pembicaraan juga. 

Terus, apa yang harus dilakukan suami? Ini jawabannya mau dalam konteks positif atau negatif? Kalau negatif, tentu saja suami akan marah. Respons tersebut akan otomatis muncul jika disinggung pekerjaan suami dengan gajinya. Padahal 'kan rezeki setiap orang pastilah berbeda. Mungkin saja tetangga punya mobil bagus, tetapi tidak punya anak. Atau punya anak, tetapi sakit-sakitan. Atau yang lain, lah, pasti ada sesuatu ujian yang dihadapinya dibalik kenikmatan tampak mencolok mata tersebut. 

Masih seputar yang negatif, suami akan berusaha untuk memenuhi permintaan istri. Jika gajinya sudah pas-pasan, maka akan terpikir untuk mencari harta dengan jalan yang tidak benar. Korupsi misalnya. Menipu misalnya. Atau perkara lain yang melanggar hukum. 

Dalam tulisan ini, kita tidak akan membahas yang negatif. Sebab, kalau yang negatif itu memang cenderung tidak benar dan memang berbahaya. Makanya, yang positif saja dibahas di sini, namun jelas bukan positif covid-19 lho.

Menjawab keluhan istri semacam itu yang suka membandingkan dan melihat tetangga terus atau orang-orang lain dengan skala ekonomi lebih tinggi, maka suami tidak perlu risau. Sambil tersenyum, katakan saja begini, "Oh, jadi Pak Asmat beli mobil baru lagi ya, Ma?"

Istrinya spontan mengangguk. Matanya berbinar, seakan ada harapan untuk menyaingi Pak Asmat. 

"Ya, ya, Pak Asmat sudah punya mobil, terus ditambah, sekarang mobilnya jadi tiga."

Si istri itu makin berbinar-binar lagi. Wah, suaminya mulai paham nih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun