Mohon tunggu...
Jadid Hasan
Jadid Hasan Mohon Tunggu... Administrasi - Saya suka membahas Tuhan dan Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau tidak tau ragu atau kurang jelas dengan tulisan saya bisa tanya ke ustad /guru / dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Patung Dewa/Tuhan/Allah Bukanlah Sang Dewata, Bukanlah Tuhan/Allah

27 Desember 2022   07:11 Diperbarui: 27 Desember 2022   07:13 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.  Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!  Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
Kisah Para Rasul 19:24-26

Dalam agama yahudi kristen dan Islam....

Profesi membuat patung adalah profesi terlarang....... karena patung jika disembah....bukannya kita malah dekat dengan Tuhan.....malah kita dapat kemurkaan Tuhan dan kesesatan dari jalan Tuhan.....

Tapi umat beragama di jaman modern dan jaman tersebarnya ilmu agama tidak menjadikan patung sebagai Tuhan.....cuma sebagai hiasan......

Dan memang kaligrafi Allah bukan lah Allah

Patung Yesus bukanlah Yesus....

Patung dewa bukanlah dewa

Patung budha bukanlah sang Budha....

Kerana apa yang dibuat manusia bukanlah dewa/tuhan/allah........

Sedangkan patung kaligrafi buku agama itu prodak bisnis jual Tuhan/dewa/allah......

Namun ada pula yang tulus syiar agama.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun