Pendahuluan
Ujian Tes Berbasis Komputer atau UTBK merupakan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) dibawah naungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). UTBK pada umumnya diselenggarakan di bulan April atau Mei . Tes ini terdiri dari tes potensi skolastik, tes literasi, dan penalaran matematika. Siswa yang mengikuti UTBK banyak yang terkendala di bagian penalaran matematika. Hal ini dikarenakan materi yang diujikan dianggap sulit. Oleh karena itu, seringkali sekolah mengadakan seminar mengenai informasi UTBK, bimbingan, hingga menyediakan latihan soal, tetapi hal ini tidak cukup bagi persiapan siswa. Siswa membutuhkan bimbingan belajar sebagai sarana belajar di luar sekolah.Â
Berbeda dengan sekolah, bimbingan belajar seperti bimbingan XYZ lebih fokus untuk membantu menyiapkan materi tes masuk ke perguruan negeri dibandingkan dengan kurikulum yang dimiliki oleh sekolah. Perbedaan kurikulum tersebut yang bermanfaat bagi siswa untuk lebih fokus mempersiapkan materi penalaran matematika yang akan diujikan di UTBK. Hal ini membantu siswa untuk mempersiapkan lebih hingga memberikan soal soal try out penalaran matematika yang serupa dengan UTBK di tahun sebelumnya. Bimbingan belajar juga dapat memberikan panduan khusus dan flexible sehingga siswa dapat menanyakan materi yang belum dikuasai. Bimbingan belajar mempengaruhi persiapan penalaran matematika sehingga siswa dapat lebih siap menghadapinya. Dengan demikian, diperlukan analisis akan pentingan bimbingan belajar terhadap penalaran matematika.
Kesulitan/Hambatan Terhadap Penalaran Matematika di UTBK
Menurut Nunung (2022), matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai aspek kehidupan. Matematika sudah dipelajari sejak peserta berada di sekolah dasar. UTBK sendiri mencangkup pengujian matematika sebagai pengukur kemampuan berpikir melalui konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari hari (Maulina,2023). Tes penalaran matematika di dalam UTBK juga menguji kemampuan penalaran secara cepat. Jurnal "Analisis Kesulitan Belajar Subtest Penalaran Matematika bagi Siswa yang Mengikuti UTBK" melakukan analisis yang menyatakan bahwa terdapat terdapat 93,4% responden yang menyatakan bahwa penalaran matematika berada pada tingkat kesulitan dengan 3-5. Respon tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta masih mengalami hambatan dan cukup mengganggu proses pelaksanaan UTBK sehingga hasil dari tes penalaranÂ
Faktor Terjadinya Hambatan Terhadap Penalaran Matematika di UTBK
Menurut Hadi (2022), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hambatan ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman konsep, kesulitan dalam aspek pemodelan, dan kurangnya latihan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah terjadinya kecemasan, keterbatasan waktu, dan adaptasi terhadap sistem UTBK. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2021) yang menyatakan bahwa saat melakukan tes UTBK, harga diri akan turun dan terancam. Turunnya percaya diri menyebabkan para siswa tidak bisa mengerjakan tes dengan maksimal. Menurut Riswari (2023), hambatan lain yang terjadi adalah perbedaan antara teori yang dipelajari dengan soal yang dikerjakan. Perbedaan tersebut menimbulkan ketidak samaan terhadap materi yang sudah dipelajari sebelumnya atau soal yang diberikan merupakan pengembangan soal dengan konsep dasar yang sama. Peserta tidak bisa mengerjakan dikarenakan kurangnya persiapan yang matang dan terlalu bergantung terhadap soal soal dengan konsep dasar dan yang diberikan berdasarkan instansi sekolah atau bimbingan belajar.Â
Dampak Bimbingan Belajar Terhadap Penalaran Matematika di UTBK
Sarana pertama untuk memberikan edukasi kepada siswa bisa dilakukan melalui sekolah. Riyadi (2022) menyatakan bahwa sekolah harus mempersiapkan guru untuk menguasai teknologi, mempersiapkan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, proses pembelajaran, kurikulum, persiapan kemampuan, dan kelengkapan sarana dan prasarana karena ini sangat berpengaruh. Sarana lain yang dapat memfasilitasi persiapan penalaran matematika di UTBK melalui bimbingan belajar. Menurut Wardani dan Yuniasih (2020) adanya pelatihan akademik atau bimbingan belajar mempermudah siswa untuk mengetahui bakat dan minat, serta mengambil keputusan dalam tahapan pendidikan. Kecemasan saat melakukan UTBK dapat disebabkan karena tidak adanya fasilitas dari instansi pendidikan terkait latihan tes SNBT. Oleh karena itu, bimbingan belajar merupakan salah satu prasarana peserta UTBK untuk dapat lebih banyak dan maksimal dalam mempersiapkan diri menghadapi UTBK sehingga tidak terjadi kecemasan atau hambatan lainnya. Selain itu, bimbingan belajar juga dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi belajar peserta didik agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Priyasmika, 2022). Bimbingan belajar dapat dilaksanakan secara online maupun offline. Pernyataan dari Dwi (2021), peserta didik lebih menyukai bimbingan belajar berbasis online karena memudahkan pembelajaran menggunakan internet tanpa harus bertatap muka dan memiliki kelebihan akan beragam teknik pengajaran seperti melalui video dan aplikasi yang bisa diakses kapanpun. Bimbingan belajar dapat memberikan dampak yang efisien kalau interaksi berjalan dua arah.Â
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa dalam menghadapi UTBK. Banyak peserta mengalami kesulitan pada subtes penalaran matematika karena kurangnya pemahaman konsep, minimnya latihan, serta faktor psikologis seperti kecemasan dan rendahnya kepercayaan diri. Bimbingan belajar membantu mengatasi hambatan tersebut melalui latihan soal yang relevan, pembahasan mendalam, dan bimbingan yang lebih terarah sehingga siswa dapat memahami konsep matematika dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan berpikir logis serta analitis.
Selain itu, bimbingan belajar juga memberikan fleksibilitas dalam metode pembelajaran, baik secara online maupun offline, yang memungkinkan siswa menyesuaikan waktu dan cara belajar sesuai kebutuhan masing-masing. Melalui interaksi dua arah dengan pengajar, siswa dapat lebih aktif bertanya dan memperdalam pemahaman terhadap materi yang sulit. Dengan demikian, bimbingan belajar tidak hanya membantu meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi UTBK, tetapi juga membangun motivasi dan rasa percaya diri untuk mencapai hasil yang maksimal.
Andhika, M. G., Lestari, R. D., Halim, J., Shavira, A. P., & Baihaqi, M. I. (2023). Analisis Keberhasilan Peserta UTBK yang Menggunakan Bimbingan Pembelajaran Berbasis Online. Journal of Education and Technology, 3(1), 25-33.
Aulia Putri, K., & Nur Afifah, N. (2024). Analisis Kesulitan Belajar Subtest Penalaran Matematika bagi Siswa yang Mengikuti UTBK.
Hasanah Harahap, P., & Dewi, I. (2025). PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DAN INTELEGENSI PESERTA DIDIK KELAS XII TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA TIPE TES SNBT. EKSAKTA: Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA; Vol 10, No 1 (2025): Eksakta: Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA; 323-329; 2598-2400; 2502-101X. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/eksakta/article/view/20217
Hidayat, R. A., Nuryani, R., & Lindasari, S. W. (2023). Kecemasan Siswa SMA terhadap Perubahan Seleksi SBMPTN menjadi SNBT Tahun 2023. Jurnal Keperawatan Jiwa; Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023; 305-314; 2655-8106; 2338-2090. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/12020
Pniel Sozawato Zendrato, Netti Kariani Mendrofa, Yulisman Zega, & Yakin Niat Telaumbanua. (2024). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Ideguru, 10(1). https://doi.org/10.51169/ideguru.v10i1.1472
Rosy, N. N., Aaidati, I. F., Rosalina, I., & Arsala, T. (2025). Pendampingan Penalaran Kuantitatif dan Matematis pada Seleksi SNBT Siswa Platinum Education Group. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas, 2(2), 159-164.
Rosida, E. A., Widiyanah, I., & Khamidi, A. (2025). Strategi Sekolah dalam Menyiapkan Peserta Didik untuk Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 8(2), 556-567.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI