Mohon tunggu...
Jacob Dethan
Jacob Dethan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pencinta Teknologi dan Dunia Pendidikan Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Peningkatan Kualitas R&D Indonesia

27 Februari 2019   15:19 Diperbarui: 27 Februari 2019   15:47 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Picpedia.org

Kita tentunya menyadari bahwa pemerintah masih belum puas dengan pencapaian sistem R&D kita. Bapak Presiden Jokowi sudah menyampaikan kritik untuk berbagai kementerian dan lembaga terkait yang belum bisa memanfaatkan besarnya aggaran penelitian yang sudah disebar secara maksimum.

APBN 2019 juga disusun untuk tidak lagi mengecer anggaran penelitian ke berbagai kementerian dan lembaga penelitian yang diharapkan akan mampu mendongkrak performa R&D kita.

Berbagai pihak termasuk CEO Bukalapak turut memberi masukan untuk peningkatan anggaran R&D kita. Tetapi peningkatan anggaran saja tidak menjamin terjadinya peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan teknologi di Indonesia.

Pencapaian hasil penelitian kita Indonesia bisa dilihat dari jumlah publikasi ilmiah terindeks scopus melalui data terbaru situs scimagojr. Bisa dilihat bahwa Indonesia masih berada diperingkat 52 dunia bahkan jauh dibawah Malaysia diperingkat 34. Daftar lengkap peringkat berdasarkan negara bisa dilihat di link berikut scimagojr.com.

Presiden telah mencanangkan untuk mengembangkan SDM di tahun ini. Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat diterapkan untuk pengembangan kualitas sistem pendidikan tinggi kita:

1. Kita perlu mendorong penggunaan bahasa Inggris untuk digunakan sebagai bahasa yang digunakan dalam proses perkuliahan seperti yang sudah diterapkan di Malaysia.

2. Dosen harusnya tidak mengajar lebih dari dua mata kuliah per semester agar memiliki lebih banyak waktu untuk meneliti. Hal ini telah lama diterapkan di negara maju termasuk Malaysia yang juga sudah menerapkannya.

3. Penggunaan anggaran penelitian harus disalurkan untuk mencakup penyediaan akses basis data E-journal lengkap seperti compendex dan web of science yang sangat dibutuhkan dosen jurusan MIPA dan Teknik. Banyak dosen yang masih kesulitan untuk menulis penelitian terkait isu terbaru dikarenakan terbatasnya akses E-journal yang dimiliki.

4. Sistem pengecekan plagiat harus diterapkan secara menyeluruh mulai dari tugas mahasiswa sampai skripsi dan penelitian dosen. Masih banyak mahasiswa dan dosen yang tidak jujur dalam proses pengerjaan tugas sampai penelitian.

5. Masih banyak PTS yang lebih berorientasi pada pencarian profit dan tidak memperhatikan kualitas kegiatan belajar mengajar dan penelitian. Oleh karena itu pengawasan dari kopertis haruslah diperketat secara signifikan.

6. Pemerintah disarankan untuk mendorong kontribusi perbankan untuk menyediakan pinjaman pendidikan yang dapat memfasilitasi mahasiswa kita untuk belajar keluar negeri selain beasiswa seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara termasuk India. Hal ini akan meningkatkan jumlah mahasiswa kita yang memperdalam ilmu di negara maju dan kelak dapat berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun