Mohon tunggu...
Izzul UmamPratama
Izzul UmamPratama Mohon Tunggu... mahasiswa

"No more passion again"

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tanda Sebagai Dasar Setiap Komunikasi Dan Cara Berfikir Menurut Sanders

4 Oktober 2025   13:16 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:18 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut filsuf Amerika Charles Sanders Peirce, tanda adalah dasar dari setiap komunikasi dan cara berpikir. Ia menyebutkan bahwa tanda adalah sesuatu yang menggambarkan sesuatu yang lain di benak seseorang. Proses ini memiliki tiga bagian yang saling terkait, yaitu tanda itu sendiri (Representamen), hal yang diwakili oleh tanda (Object), dan pemahaman yang muncul dalam pikiran (Interpretan). Misalnya, ketika kita melihat jejak kaki di tanah lembek (Representamen), pikiran kita langsung teringat pada seseorang atau hewan yang pernah lewat di sana (Object), serta kita memahami bahwa ada makhluk yang melintas di tempat tersebut (Interpretan).

Berdasarkan hubungan antara tanda dan objek yang diwakilinya, Peirce membagi tanda menjadi tiga jenis, yaitu Ikon, Indeks, dan Simbol.

Ikon adalah tanda yang dibaca karena bentuk atau ciri fisiknya yang mirip dengan objek yang diwakilinya. Kita mengenali ikon karena ia terlihat atau terdengar seperti objek aslinya. Contohnya adalah foto diri sendiri, peta suatu negara, atau kata "kukuruyuk" yang meniru suara ayam jago. Kemampuan kita memahami ikon adalah langsung dan intuitif.

Berbeda dengan Ikon, Indeks tidak memakai kemiripan fisik, tetapi mengandalkan hubungan kausal atau hubungan fisik yang nyata.

Tanda ini seolah-olah "menunjuk" langsung ke objeknya. Asap adalah tanda dari api, demam adalah tanda dari penyakit, serta tanda panah menunjukkan arah yang harus diambil. Hubungan antara Indeks dan objeknya bersifat nyata dan logis di dunia nyata.

Sementara itu, Simbol adalah tanda yang paling abstrak.

Hubungan simbol dan objeknya tidak didasarkan pada kemiripan fisik, tetapi atas kesepakatan dalam masyarakat. Tidak ada kesamaan antara kata "cinta," bendera merah putih, atau lampu merah dengan makna yang mereka wakili. Kita memahami simbol karena kita diajarkan dan sepakat dalam budaya tertentu. Perbedaan utama antara Simbol dengan Ikon dan Indeks adalah bahwa makna sebuah simbol itu bersifat bebas dan bergantung sepenuhnya pada kesepakatan. Dengan memahami ketiga jenis tanda ini, kita bisa memahami bagaimana berbagai lapisan makna terbentuk dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari yang paling alami (Ikon) hingga yang paling kultural (Simbol).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun