Mohon tunggu...
Izzatunnaylal aghnia
Izzatunnaylal aghnia Mohon Tunggu... pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

proses terjadinya gempa bumi

18 September 2025   14:30 Diperbarui: 18 September 2025   14:38 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

                                                                                            proses terjadinya gempa bumi.

 Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan Bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba. Peristiwa alam ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, meskipun seringkali terpusat di wilayah-wilayah tertentu. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak Bumi.

 Bumi kita tersusun dari beberapa lapisan, di mana lapisan terluar, yang dikenal sebagai kerak Bumi, tidaklah utuh melainkan terpecah menjadi beberapa lempeng besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini terus bergerak secara perlahan, saling bergesekan, bertabrakan, atau saling menjauh. Pergerakan ini tidak selalu mulus; seringkali, terjadi penumpukan tekanan dan energi di batas-batas lempeng akibat gesekan.
Ketika tekanan yang menumpuk di antara lempeng-lempeng ini sudah terlalu besar dan melebihi ambang batas kekuatan batuan, batuan tersebut akan patah atau bergeser secara tiba-tiba. Pergeseran mendadak inilah yang melepaskan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang seismik. Gelombang ini menyebar ke segala arah dan merambat hingga ke permukaan Bumi, menyebabkan getaran atau guncangan yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Lokasi di bawah permukaan tempat energi dilepaskan disebut hiposentrum, sementara titik di permukaan Bumi yang tepat di atas hiposentrum disebut episentrum. Kekuatan gempa diukur menggunakan skala Richter.

 Memahami proses terjadinya gempa bumi membantu kita menyadari bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari dinamika alami Bumi. Meskipun tidak dapat diprediksi secara pasti, pengetahuan tentang gempa bumi memungkinkan kita untuk melakukan mitigasi dan membangun struktur yang lebih tahan gempa. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun