Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Behavioristik dan Kognitif dalam Kaca Anak Usia Dini

25 Oktober 2020   16:51 Diperbarui: 3 Juni 2021   11:50 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Behavioristik dan Kognitif dalam Kaca Anak Usia Dini

Pavlov juga menjelaskan bahwa teori pengkondisian klasik terbagi menjadi 4 proses, yang pertama adalah fase akuisisi, fase  eliminasi, fase generalisasi, fase deskriminasi.  3 poin penting yang dapat di simpulkan dari teori belajar dalam aliran behavioristime ini:

  • Paham behaviorisme berkonsentrasi pada studi tentang tingkah laku yang dapat di amati dan di ukur
  • Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa oikiran merupakan kotak hitam yang tidak dapat di amati.
  • Teori ini mengabaikan proses berpikir yang terjadi dalam pikiran.

Selain teori belajar behaviorisme ada juga teori belajar kognitif, teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar dengan menggunakan unsur kognitiv terutama pikiran untuk dapat mengenal dan mamahami stimulus yang di terima. 

Menurut teori ini belajar adalah suatu proses mental yang aktif untuk mecapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan sehingga perilaku manusia tidak dapat di ukur dan  di amati tanpa melibatkan proses mental. Teori ini di dukung oleh beberapa ahli yaitu Jean Piaget, J. Bruner dan David P. Ausubel. 

Proses kognitiv. 

Piaget menyatakan bahwa ada 2 proses yang bertanggung jawab atas cara anak dalam menggunakan dan mengadaptasi skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi. Agar bisa memahami dunia nya anak-anak secara kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. 

Organisasi menurut konsep piaget adalah suatu usaha untuk mengumpulkan dan mengelompokan perilaku yang terpisah-pisah menjadi teratur ke dalam sistem fungsi kognitif., Piaget juga menjelaskan bahwa ekuilibrasi adalah suatu cara yang di gunakan untuk mengetahui bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke pemikiran yang lain. Tahap-tahap piagetain ada 4.

  • Tahap sensorimotor

Pada tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indra mereka bisa juga di sebut dengan sensor dengan gerakaan otot atau biasa di sebut dengan gerakan motor.

Baca juga: Pembelajaran Online dari Kaca Pandang Behavioristik

  • Tahap pra-operasional.

Tahap ini berlangsung dalam kisaran usia 2-7 tahun, dalam tahap ini pemikiran anak menjadi lebih simbolis dari pada tahap sensomotor tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional. Dalam tahap ini di bagi menjadi 2 subtahap yaitu subtahap fungsi simbolis dan subtahap pemikiran intuitif.

  • Tahap operasional konkret.

Sebuah pemikiran yang mencakup pengguna operasi penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Tahap ini di mulai sekitar usia 6-11 tahun.

  • Tahap operasional formal.

Pada tahap ini individu mulai memilirkan pengalaman di luar pengalaman konkret dan memikirnya secara lebih abstrak, idealis dan logis dan bisa terjadi pada kisaran usia 7-15 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun