Pandemi covid-19 mengharuskan pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar dirumah. Sejak awal maret sekolah-sekolah di Indonesia sudah menerapkan pemberlajaran daring bagi siswanya. Sistem pembelajaran daring ini merupakan sistem pembelajaran tanpa adanya tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dengan menggunakan media online.
Pendekatan bevaioral memandang manusia memiliki potensi untuk berperilaku baik atau buruk, tepat atau salah. Manusia mampu melakukan refleksi atas tingkah lakunya sendiri, dapat mengatur serta mengontrol perilakunya dan dapat belajar tingkah laku baru atau kebiasaan baru.
Dalam pembelajaran daring ini memberikan kebebasan pada siswa dan tanggung jawab yang besar atas belajarnya sendiri. Seperti pada saat guru memberikan materi serta tugas yang dijadikan acuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam hal memahami materi yang diberikan, sehingga terdapat perubahan pengetahuan terhadap diri siswa.
Pembelajaran daring membuat perubahan tingkah laku pada siswa sebagai akibat adanya interaksi stimulus dengan respon yang memubuat siswa memiliki pengalaman baru pada saat melakukan pembelajaran daring dirumah. Pendekatan beharioristik lebih memperhatikan kecenderungan respon siswa saat melakuakan proses belajar dan pembelajaran daring.
Pendekatan behavioristic memandang pembelajaran daring sebabgai pembiasaan terhadap diri siswa yang mengandur unsur keterampilan didalam proses belajar daring yang akan menimbulkan stimulus respon yang cepat pada diri siswa.
Selain itu dengan pembelajaran daring guru juga bisa melatih tingkah laku siswa dalam proses belajar online. Namun sangat disayangkan karena dalam pembelajaran daring peserta didik hanya dapat mendengarkan penjelasan dan mencermati apa yang telah disampaikan oleh gurunya.
Apabila terdapat kesalahan dalam pembelajaran daring maka akan muncul situasi yang tidak menyenangkan bagi siswa dan akan menimbulkan asumsi siswa tersebut pasif.
Implikasi pembelajaran daring dari segi behavioristic dirasa kurang memberikan kebebasan bagi siswa untuk lebih berkreasi, bereksperimen, dan mengmbangkan kemamapuan siswa itu sendiri, hal ini dikarenakan pembelajaran daring dilakukan tanpa adanya tatap muka secara langsung antara guru dan siswanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI