Mohon tunggu...
Izzatul FikriAl
Izzatul FikriAl Mohon Tunggu... Penerjemah - UIN jkt'19

Tarjamah UIN Jkt'19

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tahapan dalam Membaca

14 Desember 2019   21:48 Diperbarui: 18 Desember 2019   14:02 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi dalam tulisan. 

Membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf dan wacana saja, tetapi membaca juga merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Membaca bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam memahami bacaan. Di antara faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membaca adalah penguasaan teknik-teknik membaca dan penerapan tahapan dalam membaca. 

Tahapan dalam membaca sangat penting dilakukan, karena dengan melalui tahapan tersebut pembaca akan lebih mudah memperoleh suatu informasi, baik informasi tersirat maupun tersurat.

Dari uraian di atas, penulis akan menjelaskan tahapan dalam membaca dan hal-hal yang berkaitan dengan tahapan tersebut, seperti syarat dalam tahapan, fungsi dari tiap tahapan, dan akibat dari melewati tahapan dalam membaca.

Membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembaca dalam memperoleh suatu pesan atau informasi melalu media atau bahasa tulis. 


Membaca adalah tahap terakhir dalam berbahasa dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dikesampingkan, karena tanpa kemampuan ini dunia akan tertutup dan terbatas hanya pada sesuatu yang ada di sekitar kita. Dalam proses membaca, ada beberapa tahapan yang perlu kita ketahui agar dapat memahami pesan yang tersurat maupun tersirat dari bacaan tersebut.

Tahapan dalam KBBI adalah tingkatan. Jadi tahapan dalam membaca adalah tingkatan-tingkatan untuk melihat serta memahami isi dari sesuatu yang tertulis. Membaca memiliki dua tahap, yaitu tahap pemula dan tahap lanjut. Tahap pemula adalah tahap yang mengubah manusia yang asalnya tidak bisa membaca menjadi bisa membaca. 

Pada tahap pemula, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu keteraturan bentuk dan pola gabungan huruf. Kemampuan untuk memahami adanya keteraturan bentuk huruf mempunyai prasyarat yang bersifat psikologis dan neurologis. 

Segi psikologis sendiri bertumpu pada perkembangan fisik saja, melainkan pada perkembangan kejiwaan juga. Sedangkan neurologis adalah suatu zat yang terdapat dalam otak sehingga dapat memicu perkembangan otak itu sendiri.

Tahap yang kedua adalah tahap lanjut.  Tahap lanjut adalah suatu tahap yang prosesnya bukan terkonsentrasi pada kaitan antara huruf dengan bunyi, tetapi pada makna yang terkandung dalam bacaan. 

Tahap ini lebih berkonsentrasi pada pemahaman makna, yaitu dengan menganalisis input yang berupa bahan tertulis sehingga menghasilkan output berupa pemahaman. Dalam tahap ini ada beberapa syarat yang harus dikuasai oleh pembaca.

Syarat yang pertama adalah kemampuan pemrosesan kata dan kalimat. Pembaca harus mengerti makna kata yang terkait dengan makna kata yang lain, peran tanda baca, serta bahasa-bahasa yang mempunyai perbedaan makna. 

Prasyarat yang kedua adalah kemampuan untuk memahami sesuatu yang tersirat dalam bacaan. Dalam bacaan tidak semuanya memiliki makna yang tersurat, sehingga pembaca harus memiliki kemampuan untuk memahami pesan yang tersirat dari bacaan tersebut.

Syarat yang ketiga adalah kemampuan untuk menangani keadaan yang baru. Ada beberapa kata yang pemaknaannya berbeda dengan kata pada umumnya, sehingga pembaca juga harus mengerti keadaan baru yang ada di sekitarnya. Syarat yang terakhir adalah kemampuan untuk memilih. Seorang pembaca dapat menghasilkan komprehensi yang berbeda jika tujuan membaca berbeda.

Di antara fungsi dari tahapan membaca adalah pembaca dapat memahami dan menyuarakan tulisan yang telah dibaca dengan baik. Tak hanya itu, pembaca juga dapat mengetahui pola bentuk dalam suatu bacaan dan dapat mengetahui  dengan mudah apabila ada suatu kata yang sulit dimengerti atau bahkan asing. Dengan mengikuti tahapan membaca, pembaca juga lebih cepat memahami makna yang ada dalam tulisan, baik tersurat maupun tersirat.

Apabila pembaca melewati tahapan-tahapan tersebut maka informasi yang diperoleh bisa jadi kurang akurat. Hal ini dikarenakan konteks pemahaman terhadap teks yang dibaca cenderung rendah. Mereka hanya membaca dan memahami satu sisi tanpa melihat sisi yang lain, padahal tidak semua bacaan mengandung makna tersurat. Hal ini menegaskan bahwa tahapan dalam membaca sangat penting dilakukan agar pembaca tidak salah dalam memperoleh informasi.

Lalu, bagaimana dengan tahapan membaca para kelompok garis keras dan radikal? Apakah mereka memenuhi syarat-syarat tahapan membaca? Kelompok garis keras ini ternyata tidak memenuhi syarat kedua, ketiga dan keempat. Mengapa demikian? 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, syarat yang kedua adalah kemampuan untuk memahami sesuatu yang tersirat dalam bacaan. Mereka tidak memenuhi syarat ini dikarenakan mereka menggunakan pemahaman pada diri mereka sendiri tanpa ada dasar yang jelas. 

Seperti contoh ada seorang yang mengatakan bahwa memakai cadar adalah sesat. Hal ini menunjukkan bahwa dia hanya bertumpu pada pemahaman yang ia dapatkan, bukan berdasarkan pemahaman yang betul-betul dari teks dasar agama.

Syarat selanjutnya adalah kemampuan untuk menangani keadaan yang baru.Pengetahuan mereka hanya terbatas pada satu makna saja. Seperti kata fataha pada umumnya bermakna membuka, namun dalam Alquran kata fataha bukan hanya bermakna membuka, tetapi juga bermakna kemenangan. 

Mereka hanya berpatok pada satu makna sehingga sering salah dalam memahami suatu dalil yang menjelaskan tentang syariat.

Syarat yang terakhir adalah kemampuan untuk memilih. Kelompok garis keras ini cenderung pemilih dalam mempelajari dalil. Mereka tidak mempelajari seluruh isi dalil dan hanya memahami setengah saja hanya. Hal ini sering menyebabkan perselisihan dan berujung dengan saling menyalahkan bahkan mengafirkan.

Jadi, dapat diketahui membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca dalam memperoleh pesan atau informasi melalui media. Tahapan dalam membaca ada dua, yaitu tahap pemula dan tahap lanjut. 

Tahap pemula adalah tahap yang mengubah manusia yang asalnya tidak bisa membaca menjadi bisa membaca. Sedangkan tahap lanjut adalah tahap yang prosesnya terkonsentrasi pada makna yang terkandung dalam bacaan, baik tersirat maupun tersurat. 

Dengan mengikuti tahapan membaca, pembaca akan dengan mudah memperoleh pemahaman secara menyeluruh dan memperoleh informasi yang akurat. Sebaliknya, tanpa mengikuti tahapan membaca pembaca akan merasa sukar dalam memahami bacaan atau bahkan salah dalam mengartikan makna yang terkandung dalam bacaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan dalam membaca ada  2, yaitu tahap pemula dan tahap lanjut. Tahap pemula lebih berkonsentrasi pada keteraturan bentuk dan pola gabungan huruf, sedangkan tahap lanjut lebih berkonsentrasi pada pemahaman makna dari suatu bacaan. 

Adapun syarat-syarat dalam tahapan membaca adalah kemampuan dalam pemrosesan kata dan kalimat, memahami makna tersirat dalam teks, mampu menangani ihwal baru, dan kemampuan untuk memilih bacaan. 

Tahapan dalam membaca perlu dilakukan karena pembaca dapat dengan mudah memahami pola bentuk tulisan serta dapat dengan mudah memahami makna tersirat dan tersurat dalam tulisan. 

Apabila pembaca melewati tahapan tersebut, maka pembaca akan kesulitan dalam memahami kosa kata baru serta informasi tersirat dan tersurat dalam bacaan.

DAFTAR PUSTAKA
Dardjowidjojo, S. (2005). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Mulyawati. (2016). Pemahaman Dasar Membaca. Yogyakarta: Deepublish

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun