Makna Kolaborasi dan Jejaring dalam Kehidupan Akademik
Kini, setelah kembali ke Indonesia dan menjadi dosen, prinsip itu tetap Beliau pegang. Beliau menekankan kepada mahasiswa bahwa membangun jejaring bukan sekadar memperluas kenalan, melainkan membangun kepercayaan yang lahir dari sikap positif, profesional, dan empati.
Dalam setiap interaksi, baik di kelas, seminar, maupun penelitian, ia berusaha menanamkan nilai kolaboratif yang berakar dari pengalaman pribadinya di luar negeri: bekerja keras, terbuka terhadap perbedaan, dan selalu membangun hubungan dengan hati.
Kisahnya menunjukkan bahwa kesuksesan akademik tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual, tetapi juga oleh kemampuan sosial untuk beradaptasi dan berkolaborasi. Dengan pendekatan yang hangat, rendah hati, dan terbuka, ia berhasil menembus batas budaya dan membangun jejaring internasional yang bertahan hingga kini.
Sebuah pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin belajar di luar negeri: kolaborasi bukan dimulai dari laboratorium, tetapi dari secangkir kopi dan niat baik untuk mengenal orang lain.
Penulis dan Interviewer: Nur Izzati Fitri Miftahcahyani (25/563005/PTK/16636) Â dan Arif Budiman (25/569347/PTK/16835)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI