Mohon tunggu...
Izzatin Nisa
Izzatin Nisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bila Waktu Berbicara

2 November 2017   08:59 Diperbarui: 2 November 2017   17:39 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Hari yang begitu cerah oleh pancaran sinar mentari yang terang dan hangat. Tak seperti biasanya, hari ini Azam erangkat kuliah cukup pagi. Padahal jadawal kuliahnya siang hari. Bodynya yang seperti atletik, hidungnya yang mancung dan wajahnya yang sedikit ke arab-araban itu membuat wanita-wanita di kampusnya menyukainya, tapi sayangnya dari sekian sekian banyak wanita tak satupun yang dapat mengambil hatinya. Dengan sigap langkah kakinya menuju ke kantin yang terdapat di pojok kampus dekat dengan taman, karena itulah banyak mahasiswa dan mahasiswi yang betah berlama-lama ditempat itu.

Saat Azam hendak duduk di sebuah kursi, tiba-tiba dia melihat seorang gadis berkerudung putih. Wajahnya yang  oval, matanya yang sedikit kecoklatan tapi  bukan  softlens yang dipakainya, dengan dihiasi bulu mata yang lentik membuatnya seperti seorang gadis mesir. Entah apa yang ada dibenak Azam, dia mengurungkan diri untuk duduk dikursi itu dan berjalan menuju tempat dimana gadis itu duduk.

"Azzalamu'alaikum mbak."

"Wa'alaikumsalam mas." Jawab gadis itu dan melirik sejenak orang yang mengajanya bicara lalu nebubdukkan wajahnya lagi dan melanjutkan kembali bacaannya.

"Emm..mbak yang waktu itu saya tabrak kan?"


Gadis itu hanya tersenyum simpul.

"Oh iya kenalin nama saya Azam. Kalau boleh tau nama mbak siapa?"

"Labibah mas, panggil saja Bibah."

Sejenak tak dengar suara dari dua insane itu, hanya suara burung yang berkicau riang yang terdengar.

"Ya sudah , saya masuk kelas dulu ya mas." Kata Bibah seraya beranjak  dari tempat duduknya. Azam hanya membalas dengan senyuman. Tapi seolah tersimpan sejuta makna dibalik senyuman itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun