Yogyakarta – C28 Social Space hadir sebagai salah satu tempat nongkrong yang tengah naik daun di Yogyakarta. Berlokasi di Jl. Kemetiran Lor No.6, Pringgokusuman, Gedong Tengen. Kafe ini tak hanya menyuguhkan minuman dan makanan, tetapi juga menghadirkan suasana unik yang penuh inovasi visual dan sosial. Dengan mengusung konsep futuristik dan photogenic, C28 menjelma sebagai nongkrong favorit yang memadukan gaya hidup urban dan kreativitas digital.
Berlokasi di kawasan strategis Malioboro, C28 bukan sekadar tempat ngopi biasa. Kafe ini sukses mencuri perhatian anak muda dari berbagai latar belakang, terutama mereka yang akrab dengan budaya “scena” sebuah istilah yang menggambarkan gaya hidup alternatif, berani tampil beda, dan kuat dalam estetika visual. Pengunjung yang datang rata-rata adalah mahasiswa, content creator, hingga komunitas kreatif yang haus akan tempat nongkrong baru yang tidak monoton.
Istilah “anak scena” sendiri mengacu pada mereka yang punya identitas visual khas, terbuka terhadap musik, fashion, seni, dan kebebasan berekspresi. Mereka biasanya punya preferensi terhadap tempat-tempat yang tidak konvensional, dan C28 menjawab kebutuhan itu dengan sangat baik. Dari luar bangunan, tampilan C28 sudah mencuri perhatian dengan plang logo terang dan interior yang mencolok dari balik kaca.
Popularitas C28 pun makin meluas berkat peran media sosial. Banyak pengunjung yang membagikan pengalaman mereka saat nongkrong di sini melalui Instagram dan TikTok. Feed yang penuh warna, reels estetik, dan video TikTok bertema outfit check, aesthetic tour, hingga photobooth challenge jadi konten yang sering muncul. Bahkan, beberapa video viral telah mencapai ribuan views, menjadikan C28 sebagai salah satu kafe paling dicari di Yogyakarta dalam beberapa bulan terakhir. Dari sinilah gelombang pengunjung baru terus berdatangan—berawal dari unggahan digital, berakhir di kunjungan nyata.
Saat masuk ke dalam, pengunjung akan langsung disambut dengan pencahayaan neon ungu dan biru yang memantul dari dinding dan langit-langit. Nuansanya gelap tapi hangat, seperti masuk ke dalam dunia virtual. Musik indie dan electronic mengalun di latar belakang, mengiringi suara tawa dan percakapan dari meja ke meja. Satu hal yang langsung menarik perhatian adalah berbagai spot foto yang sangat instagramable. Setiap sudut C28 seperti dirancang untuk diabadikan, lengkap dengan hiasan bunga, kaca neon, instalasi artistik, dan photobooth kekinian yang bisa digunakan secara bebas.
Menurut Lupe (22), mahasiswa asal Jogja, ia mengetahui tempat ini dari unggahan temannya di Instagram. “Awalnya aku cuma lihat dari story temen yang habis foto-foto di sini. Lucu banget, terus aku langsung ajak temen-temen buat coba ke sini. Tempatnya beda dari kafe biasa, vibes-nya tuh kayak lo lagi nongkrong di dunia digital,” ungkapnya sambil tertawa.
Lupe datang bersama Nabiel (22), yang juga merupakan mahasiswa Jogja. Ia tertarik dengan tempat-tempat yang punya konsep visual kuat. “Tempat ini tuh punya karakter. Lighting-nya, dekorasinya, semuanya mendukung buat konten. Dan yang aku suka, photobooth-nya itu loh—kayak studio mini yang bisa langsung dicetak hasilnya,” jelas Nabiel sambil menunjukkan hasil foto mereka dari photobooth bertuliskan #CAMERA28.
Salah satu inovasi utama dari C28 adalah keberadaan photomatic booth permanen di dalam kafe, lengkap dengan properti dan pencahayaan profesional. Pengunjung bisa masuk ke bilik kecil, berpose sebebasnya, dan mendapatkan hasil foto print out yang langsung bisa dibawa pulang. Ini menjawab kebutuhan generasi muda yang ingin mengabadikan momen tanpa perlu repot bawa kamera sendiri atau menyewa fotografer.
Tak hanya itu, C28 juga menghadirkan konsep “Not Your Daily Space” yang benar-benar terasa ketika kamu duduk di dalamnya. Kursi transparan, meja futuristik, hiasan gantung berupa rantai dan bunga plastik, hingga instalasi cahaya dari pantulan kaca—semuanya didesain agar pengunjung merasa seperti berada di luar dunia nyata. Ini bukan sekadar tempat minum kopi, tapi tempat membangun identitas visual, bersantai, bahkan brainstorming ide-ide kreatif.
Suasana pengunjung pun sangat beragam namun akrab. Banyak yang datang berkelompok untuk mengerjakan tugas sambil ngopi, ada pula yang hanya ingin berfoto dan eksplorasi spot-spot unik. Tak jarang pula terlihat pasangan muda yang menikmati suasana temaram romantis di balik pencahayaan neon. Meski interiornya terkesan padat dengan dekorasi, penataan ruang tetap nyaman dan tidak sesak.