Mohon tunggu...
idab husnul
idab husnul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manzilah Bainal Manzilatain

27 September 2018   12:22 Diperbarui: 27 September 2018   12:38 5023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebutan ini diberikan oleh lawan dari aliran Mu'tazilah, yang pada akhirnya terpaksa diterima oleh aliran Mu'tazilah. Tetapi ditafsirkan lain, yaitu penyingkiran mereka dari bid'ah-bid'ah dan menjauhinya (i'tazaluha).

 Ajaran Pokok Aliran Mu'tazilah

Aliran Mu'tazilah berdiri atas lima pokok ajaran utama (al-ushul al-khomsah), yaitu: At-tauhid (Ke-Esaan), Al-Adlu (keadilan Tuhan), Al Manzilah baina Manzilatain (Tempat diantara dua tempat), Al-Wa'du wal Wa'id (Janji dan Ancaman) dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

At Tauhid (Keesaan Tuhan)

Tauhid dalam faham Mu'tazilah memiliki arti spesifik, yaitu bahwa Tuhan harus disucikan dari segala hal yang mengurangi arti Keesaan-Nya. Mereka mempertahankan Keesaan yang semurni-murninya karena menghadapi golongan Syi'ah Rafidloh yang ekstrim, yang menggambarkan Tuhan dalam bentuk yang berjism dan dapat diindera, disamping golongan agama dualisme dan trinitas. Pada umunya, Mu'tazilah mereduksi sifat-sifat Allah menjadi dua, yakni ilmu dan kuasa, kemudian menamakan keduanya sebagai sifat-sifat esensial. Selanjutnya mereka mereduksi lagi kedua sifat dasar ini menjadi satu, yakni Keesaan.

Kelanjutan dari prinsip Keesaan yang murni adalah:

Tidak mengakui sifat-sifat Tuhan sebagai suatu yang qodim, yang lain daripada dzat-Nya.(1) Menurut Mu'tazilah, jika sifat-sifat ini diakui sebagai kekal-azali itu berarti terdapat "pluralitas yang kekal" dan berarti bahwa kepercayaan kepada Allah adalah dusta belaka. Mu'tazilah menolak konsep Tuhan memiliki sifat-sifat dan penggambaran fisik Tuhan.(2) Bagi kaum Mu'tazilah, apa yang oleh kelompok lain disebut sebagai sifat, seperti melihat, mendengar dan lainnya adalah dzat Tuhan itu sendiri.(3)

Al-Qur'an adalah makhluk, Kalamullah itu tidak ada pada dzat Tuhan, melainkan berada diluarnya.

Tidak mengakui manusia dapat melihat Tuhan secara langsung.

Tidak mengakui arah bagi Tuhan.

Al Adlu (Keadilan Tuhan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun