Mohon tunggu...
Izmatul Izza
Izmatul Izza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

to be succes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Hebat dan Keren

22 September 2020   17:46 Diperbarui: 24 September 2020   09:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di masa pandemi seperti ini. Peran guru yang awalnya sebagai fasiliator anak di dalam proses belajar mengajar, diambil alih oleh orang tua. Yang pasti nya bisa menjadi kan orang tua menjadi stress. Ada banyak ekspresi stress para orang tua dalam pembelajaran dalam jaringan ( daring) seperti saat ini. Mulai dari curhat di media sosial, membuat konten di media sosial, bahkan ada yang melampiaskan stress nya, emosi nya karena pembelajaran daring ini kepada anak mereka. Dan lagi - lagi anak menjadi korban. Anda sebagai orang tua harus bisa menyikapi semua keadaan dalam masa pandemi ini. Bukankah orang tua, utama nya ibu adalah madrasah pertama bagi anak? Mari kita mulai dari hal paling dasar dan sederhana yaitu " kesadaran". Kesadaran adalah hal paling utama untuk menentukan siapa posisi kita, dimana posisi kita, dan setelah itu  hal apa yang akan kita perbuat. Kita mulai dengan bercerita bersama mereka, bermain bersama mereka, kemudian kita ajak mereka belajar. Agar pikiran dan diri mereka fresh. Demikian juga dengan anda sebagai orang tua sekaligus pendidik pada masa seperti ini. 

Sejak kecil anak harus sering diajak berkomunikasi, dan diajak bercerita. Tak perlu menunggu dia dewasa. Karena, indra pendengaran manusia itu sudah berkembang sejak masih dalam kandungan. Semakin cepat anda membacakan untuk anak, maka semakin besar dampak posisi dalam perkembangan dan kemampuannya nanti. Yang nantinya juga akan membantu di dalam jenjang pendidikan nya. Memulai bercerita kepada anak, tidak harus dengan buku dongeng, atau ceritanya yang di ambil dari internet. Cukup anda bercerita tentang kisah anda sendiri. Mungkin cerita tentang keseharian anda, cerita masa kecil anda, atau cita - cita anda sewaktu kecil.. Banyak penelitian mengatakan bahwa apa yang anda berikan saat bercerita dapat membantu mendorong kemampuan anak dalam berbicara. Anda bisa memulai bercerita dengan hal - hal yang sangat sederhana. Sebanyak mungkin dan sesering mungkin. Karena nya, komunikasi antara orang tua dan anak menjadi sangat penting. 

Orang tua sering kali mengeluh dalam hal mengasuh anak nya. Kenapa?  Ya karena anak itu tidak mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan keinginan dan keluhan mereka. Sama halnya, siklus pertumbuhan anak di mulai sejak dini, dan sudah sepatutnya anda juga harus bisa mendengar dan memahami keluhan mereka. Dan juga mendengar dan mendukung apa yang menjadi  keinginan mereka. Tidak perlu marah - marah bahkan membentak mereka. Mereka berulah, itu juga sebagian dari cara mereka menunjukkan bakat, keaktifan, dan kreatifitas. Jika anda membentak atau bahkan memarahi mereka, kemungkinan bisa memperlambat keaktifan mereka, pertumbuhan dan perkembangan otak mereka, juga kreatifitas mereka. Yang oerlu anda tunjukkan kepada mereka adalah menanggapi dengan hal positif ulah yang mereka lakukan, meski itu menjengkelkan bagi anda. Dan mendukung keinginan mereka. 

Kenapa anak melawan, menolak, atau bahkan tidak melakukan apa yang anda perintahkan?  Karena, mereka sedang tidak fokus dengan anda. Fokus mereka atau konsentrasi mereka sedang tidak pada anda. Mungkin saat itu mereka sedang bermain game, menonton televisi, atau melakukan kegiatan lain yang lebih seru dan menarik. Yang tentunya itu menarik fokus atau konsentrasi mereka. Jadi, jangan salahkan mereka, atau memarahi mereka ketika mereka tidak melakukan apa yang anda perintahkan. Karena jawabannya hanya 1, mereka sedang tidak fokus pada anda. 

Sudah sejak dulu kita semua mengenal manusia - manusia keren dan hebat yang memang sejak kecil sudah terlihat luar biasa. Dan menjadi manusia hebat di kemudian hari semisal contoh, B. J. Habibie. Kita juga mengenal Einstein kecil yang juga di sebut dopey one, yang mempunyai arti " si tolol" oleh pembantunya sendiri. Kita semua juga tahu Maryam Mirzakani yang menjadi satu -  satu nya perempuan yang meraih Feilds amedal di bidang Matematika. Dan masih banyak lagi manusia - manusia keren dan hebat yang nama nya terkenal sepanjang masa. Pertanyaannya, apakah mereka pada waktu kecil terus menerima kemarahan, bentakan dari orang terdekat nya atau orang tua nya?  Atau mereka terus menerima tekanan untuk terus belajar dan mengerjakan tugas? Tidak. Mereka sukses, mereka jadi orang hebat dan keren karena mereka mendapat kan dukungan dari orang terdekat nya atau dari orang tua nya.  

Mari kita berusaha yang terbaik untuk masa depan anak dan masa depan keluarga. Saya tahu bahwa anda adalah orang tua yang hebat dan keren. Maka lakukan yang terbaik untuk anak anda dan keluarga anda selayaknya anda berperilaku seperti orang hebat dan keren. Karena anak tidak akan bisa melangkah tanpa ada dukungan dari orang terdekat atau dari orang tua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun