Mohon tunggu...
Isma Wati
Isma Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Bluestory

Universitas Wahid Hasyim

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berusaha Singgah yang Sungguh (Part 1)

27 September 2021   10:23 Diperbarui: 27 September 2021   10:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hidup di kampung halaman terasa seperti merantau di negeri sendiri dimulai dari hal kecil yang beralaskan waktu. Sudah 10 tahun sejak selesai studi sekolah dasar, Ayy tidak menetap di tanah kelahiran.

Beberapa bulan ini, Ayy seperti lahir kembali, menyesuaikan lingkungan serta mencoba memahami keadaan tempat tinggalnya.

Bukan hal mudah bagi Ayy untuk menjalani hari-harinya. Namun Ayy memilih jalan hidupnya sendiri untuk menemani hari tua orang tuanya.

Di masa penyesuaian, Ayy merasa sangat asing. Setiap ia jogging keliling komplek tak jarang tetangga yang menanyakan dirinya.

"Warga baru ya? Tinggal di rumah siapa?" Tanya salah seorang tetangga Ayy.

"Saya Ayy, anak Pak Dino, bu" tatap Ayy sambil tersenyum.

"Astaga, pangkling maaf ya ndukk...."

Begitu Ayy berbincang panjang dengan tetangga sembari memperkenalkan diri kembali sekaligus Ayy melepas rindu dengan suasana komplek.

Ayy tidak merasa aneh tetangganya tidak mengenali dirinya kini, Ayy sangat memakluminya. Toh kemampuan mengingat orang berbeda-beda. 

Apalagi wajah dan fisik seseorang akan berubah dalam jangka waktu yang cukup panjang. Walau terkadang terasa asing dengan lingkungan.

Ada lanjutannya nih di Part 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun