Keselamatan dan kesehatan dalam bekerja perlu diperhatikan dengan baik. Dua hal ini memiliki peran yang sangat penting terhadap tingkat produktivitas seorang karyawan. Kondisi lingkungan kerja yang rawan dan tidak aman akan memberikan rasa bahaya terhadap karyawan. Dalam kondisi bahaya tersebut, karyawan tidak akan mampu melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Oleh karena itu, diperlukan ergonomi pada dunia kerja.Â
Apa itu ergonomi?
Ergonomi merupakan gabungan dari dua kata dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ergon yang memiliki arti kerja dan nomos yang berarti hukum atau aturan. Secara utuh, ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari aspek-aspek manusia terhadap lingkungan kerja yang ditinjau dari segi anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, desain atau perancangan, dan manajemen. Sebagai tambahan pengetahuan, berikut ini sebagian kecil dari banyaknya ahli yang memberikan definisi mengenai ergonomi
Pheasant, 1991. Â Ergonomi merupakan implementasi informasi ilmiah tentang manusia pada sistem, desain objek, lingkungan untuk penggunaan manusia.
Pulat, 1997. Ergonomi yaitu ilmu yang meninjau mengenai interaksi manusia dengan objek yang mereka gunakan termasuk lingkungan kerjanya.
Dari kedua definisi tersebut, dapat diketahui bahwa ergonomi adalah suatu cabang ilmu mengenai bagaimana cara menyeimbangkan antara manusia dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya supaya terwujudnya suatu kenyamanan, keselamatan, Â dan pencegahan pada munculnya cidera atau gangguan kesehatan.
Pada ergonomi, manusia adalah komponen yang sangat penting yang perlu diperhatikan karena manusia berperan sebagai operator dari pekerjaan yang dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan juga yaitu berkaitan dengan workstation yang disesuaikan dengan karyawan, contohnya yaitu dengan memerhatikan desain furniture yang digunakan oleh karyawan seperti penggunaan kursi dan meja yang sesuai serta nyaman digunakan oleh karyawan.
Desain kursi yang baik dan nyaman digunakan oleh karyawan yaitu yang memiliki sandaran di bagian belakangnya. Hal ini bertujuan supaya karyawan dapat merelaksasikan otot punggung secara periodik.Â
Untuk penggunaan meja kerja yang ideal, menurut Kroemer dan Grandjean (1997), disarankan meja yang digunakan untuk pekerjaan berat yaitu berkisar 75-90 cm dari lantai untuk pria dan 70-85 cm untuk wanita. Sedangkan, untuk pekerjaan ringan dibutuhkan tinggi dari lantai sekitar 90-95 cm untuk pria dan 85-90 cm untuk wanita.
Ergonomi memudahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan optimal tanpa adanya  pengaruh buruk yang menghampiri. Namun, perlu adanya keseimbangan ergonomi agar pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus berada pada garis keseimbangan yang lurus sehingga dapat mencapai performa yang tinggi.
Dalam arti lain, tuntutan tugas yang dimiliki oleh karyawan tidak terlalu sedikit (underload) dan tidak terlalu banyak (overload). Karena jika kedua hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan stres terhadap karyawan. Seseorang yang sudah mengalami stres maka akan menyebabkan performanya dalam bekerja menurun. Sehingga, tuntutan dengan kapasitas harus berjalan beriringan dengan ukuran yang pas agar performa menjadi maksimal.
Lalu, bagaimana peran ergonomi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja?
Pencapaian kinerja sangat bergantung terhadap seberapa jauh faktor ergonomi sudah diperhatikan dalam suatu perusahaan. Faktanya, kecelakaan kerja masih saja terjadi di beberapa perusahaan yang secara resmi sudah lulus audit sistem. Masih sering ditemui pada suatu industri mengenai terjadinya kecelakaan kerja ini.