Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Guru - Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Musibah Berupa Bencana Gempa

23 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 23 Maret 2024   00:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dua kabupaten di Jawa Timur mengalami gempa yaitu kabupaten Tuban dan Gresik.

Di kabupaten Tuban terdapat 4 desa dari 4 kecamatan yang mengalami gempa yaitu kecamatan Soko, Parengan, Bangilan dan Rengel. Terdapat sekitar 3 KK yang terdampak gempa tersebut.

Di kabupaten Gresik terdapat 6 desa dari 2 kecamatan yang mengalami gempa yaitu kecamatan Sangkapura terdapat 3 desa terdampak dan kecamatan Tambak juga terdapat 3 desa terdampak. Terdapat sekitar 5 KK yang terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban hingga saat ini terus melakukan uji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Yang paling parah adalah Pulau Bawean. Sampai dengan pukul 18:21:27 terjadi gempa sebanyak 64 kali.

Secara ilmiah, gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi yang besar di dalam kerak bumi, yang menyebabkan getaran atau goncangan.

Ini bisa disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, atau patahan geologi lainnya. Ketika tekanan di dalam kerak bumi melebihi ketahanan batuan, energi dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik.

Gelombang ini merambat melalui bumi dan menyebabkan goncangan di permukaan, yang kita rasakan sebagai gempa bumi.

Studi ilmiah tentang gempa bumi termasuk seismologi dan geofisika, yang membantu dalam memahami penyebab, perilaku, dan mitigasi risiko terkait dengan gempa bumi.

Sebagai seorang Muslim, menyikapi terjadinya gempa bermula dengan memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran akan kekuasaan Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan berdoa, meminta perlindungan kepada Allah, dan mengambil tindakan tanggap darurat jika diperlukan, seperti membantu korban dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan.

Selain itu, penting juga untuk belajar dari pengalaman dan mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan tindakan mitigasi risiko untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam seperti gempa.

Bencana alam seperti gempa bisa menjadi peringatan dari Allah untuk mengingatkan manusia akan kekuasaan-Nya, untuk merenungkan dan memperbaiki perilaku mereka.

Ujian dan cobaan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan Allah menguji hamba-Nya dengan berbagai cara, termasuk melalui bencana dan kesulitan.

Bagi sebagian orang, bencana bisa dianggap sebagai ujian dari Allah untuk menguji kesabaran, iman, dan ketekunan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.

Banyak dari kita mungkin berpendapat bahwa bencana alam seperti gempa bisa dianggap sebagai adzab dari Allah, tergantung pada konteksnya dan cara mereka memahami konsep adzab dalam Islam.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak selalu tepat atau bijaksana untuk mengaitkan setiap bencana alam dengan adzab. Banyak faktor dan proses alamiah yang kompleks yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa, dan memahami kehendak Allah dalam konteks ini bisa lebih kompleks daripada sekadar mengaitkannya dengan adzab.

Pendekatan yang lebih konstruktif mungkin adalah untuk melihat bencana alam sebagai pengingat akan kekuasaan Allah, serta sebagai kesempatan bagi manusia untuk merenungkan, bersabar, dan bertindak dalam menghadapi tantangan tersebut.

Dalam Islam, penting untuk mencari pelajaran dan tindakan positif dari setiap pengalaman, termasuk bencana alam, daripada hanya mengaitkannya dengan konsep adzab.

Wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun