"Saya ingin tahu amal perbuatan apa yang telah Anda lakukan sehingga Anda mendapatkan pahala haji mabrur padahal Anda tidak menunaikan ibadah haji?" demikian Abdullah Ibn Al Mubarak bertanya tanpa basa-basi.
"Wah, saya sendiri tidak tahu, Tuan," jawab tukang sol sepatu itu.
"Coba ceritakan bagaimana kehidupan Anda selama ini," pinta Abdullah Ibn Al Mubarak kepada tukang sol sepatu itu.
Mendapat permintaan itu, Ali bin Al Muwafat pun bercerita. Sejak puluhan tahun yang lalu, setiap hari saya menyisihkan uang dari penghasilan saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan hingga terkumpul sebanyak 350 dirham pada tahun ini. Uang ini cukup untuk menunaikan ibadah haji. Saya pun siap berangkat haji.
"Tapi Anda tidak jadi berangkat haji?" tanya Abdullah Ibn Al Mubarak.
"Benar, Tuan," jawab Ali bin Al Muwafat.
"Apa yang terjadi?" tanya Abdullah Ibn Al Mubarak lagi.
"Ketika itu istri saya hamil dan mengidam. Waktu saya mau berangkat, istri saya mengidam berat.
"Suamiku, adakah kau mencium aroma yang lezat ini?" cerita Ali bin Al Muwafat tentang istrinya.
"Cobalah kau cari, siapa yang memasak makanan ini sehingga aromanya begitu menggugah selera saya," demikian pinta istri Ali bi Al Muwafat.
"Mintakan sedikit untukku," pinta istrinya.