Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self Awereness, Sadar Diri Bukan Hanya dengan Mengaca

7 Desember 2021   21:24 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:27 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://99u.adobe.com

"Seseorang yang memiliki kesadaran diri, cenderung mengerti kekuatan serta kelemahan yang ada pada dirinya"

Self awareness atau kesadaran diri adalah salah satu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bisa memahami perasaan, pikiran dan juga evaluasi dirinya. Hal tersebut dapat membantu seseorang untuk mamahami kelemahan, kekuatan, dorongan dan juga nilai yang ada pada diri seseorang tersebut serta orang lain. Ketika seseorang memiliki self awareness yang baik maka ia akan mudah dalam memahami keadaan sosial disekitarnya, memahami orang-orang disekitarnya, dan juga bisa memahami apa yang orang lain harapkan pada dirinya. Agar lebih mudah juga untuk merefleksikan diri sendiri pada setiap situasi, memberikan pengalaman serta bisa mengendalikan emosi.

Seorang psikolog mengemukakan jika ada istilah lain tentang self awareness yang merupakan metakognisi atau metamood. Metakognisi dan metamood mempunyai arti yaitu kesadaran seseorang terhadap bagaimana proses berpikir dan kesadaran emosi yang ada pada dirinya sendiri. Dengan adanya metakognisi ini seseorang akhirnya memiliki kemampuan dalam mengontrol segala kegiatan atau aktivitas berpikir/kognitifnya. Sehingga mengarahkan seseroang tersebut untuk memilih keadaan serta memilih strategi yang tepat untuk dirinya sendiri kelak di masa depan.

Self awareness atau kesadaran diri tadi bisa menjadi sebuah pondasi atau dasar untuk sebagian besar dari kesadaran emosional seseorang. Hal tersebut merupakan langkah yang sangat penting sebagai bekal memahami diri sendiri dan evaluasi diri untuk perubahan diri yang lebih baik, dimana hal tersebut berguna untuk membedakan antara individu satu dengan yang lain.

Jenis-jenis Self awareness/kesadaran diri

Ada 2 jenis self awareness yaitu self awareness internal dan self awareness eksternal yang memiliki pengertian serta perbedaan masing-masing :

  • Self awareness internal

Self awareness internal merupakan kesadaran diri yang hanya berfokus pada bagaimana cara seseorang melihat dirinya sendiri. Melihat dirin sendiri bukan mengaca loh, tetapi dalam artian bagaimana seseorang melihat apa yang menjadi passionnya, kemudian nilai apa yang ia ikuti atau anut serta bagaimana cara seseorang berperan memainkan dirinya di masyarakat lingkungan sekitarnya. Ketika seseorang memiliki self awareness internal, ia akan bisa hidup lebih bahagia lagi. Mendapatkan kepuasan setelah tercapainya hal yang ia lakukan. Tidak hanya itu, seseorang yang mempunyai self awareness internal tinggi akan membantunya dalam mengontrol rasa gelisah dan juga stress yang berlebihan.

  • Self awareness eksternal

Self awareness eksternal merupakan kebalikan dari self awareness internal, dimana saat seseorang mempunyai self awareness jenis ini ia akan lebih mudah mengerti bagaimana orang lain tersebut memandangnya. Self awareness ini memiliki keterkaitan dengan sikap peduli atau empati pada orang lain. Jika seseorang memiliki self awareness eksternal dengan baik maka ia cenderung mudah memahami dan mengerti perasaan orang lain.

Aspek Self awareness

Menurut seorang ahli self awareness ini memiliki beberapa aspek yang ada dalam diri seseorang, yaitu :

  • Konsep diri sendiri (Self Concept)

Self concept merupakan sebuah pandangan atau gambaran umum yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep tersebut merupakan perpaduan antara kepercayaan atau keyakinan seseorang tentang dirinya sendiri baik itu secara psikologis, sosial emosional serta karakteristik masing-masing.

  • Proses menghargai diri sendiri (Self Esteem)

Self esteem merupakan pondasi yang digunakan untuk bisa membangun hubungan antara manusia satu dengan lainnya yang bersifat positif. Tidak hanya itu, dalam self esteem ini kreativitas menjadi unsur pendukung dalam proses menghargai diri sendiri. Kemudian ada proses belajar tanggung jawab pada diri sendiri.

  • Identitas individu yang berbeda-beda (Multiple Selves)

Multiple selves ini akan terjadi ketika individu melakukan kegiatan atau aktivitas, berhubungan sosial dengan sekitarnya, dan adanya suatu kepentingan antar individu yang akhirnya menyebabkan individu tersebut memiliki hubungan intrapersonal dengan orang lain yang membuat individu itu mempunyai dua konsep tentang dirinya sendiri. Yang pertama ialah konsep persepsi tentang dirinya sendiri serta persepsinya terhadap orang lain, kemudian yang kedua yaitu adanya identitas berbeda yang dapat dilihat ketika individu tersebut memandang serta menilai apa yang ada pada dirinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun