Structure Language dan Ibu sebagai Pencetus Bahasa Pertama "First Language"

Fonetik artikulotoris, fonetik ini mempelajari tentang bagaimana mekanisme kerja alat berbicara pada manusia ketika menghasilkan bunyi, bagaimana bunyi bahasa tersebut dapat dibuat dan diucapkan, serta bagaimana ketika bunyi bahasa dikelompokkan berdasarkan artikulasi bunyi. Fonetik artikulotoris sering disebut dengan fonetik fisiologis atau fonetik organis.

Fonetik akustik, fonetik ini mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai suatu peristiwa atau fenomena alam. Bunyi yang dihasilkan akan diselidiki bagaimana frekuensi getaran yang dihasilkan, amplitudo, intensitas dan juga timbrenya. Bunyi bahasa dalam fonetik ini merupakan ilmu yang mengkaji atau mempelajari hakikat bunyi dan mengelompokkan bunyi tersebut berdasarkan hakikat bunyi yang dihasilkan. Fonetik akustik banyak berkaitan dengan ilmu fisika di dalam laboratorium fonetis, berperan dalam pembuatan pirigan hitam, telepon dan lain-lain.

Fonetik yang terakhir yaitu Fonetik auditoris, fonetik ini mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat pendengar/telinga ketika menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara saja. Fonetik ini lebih menjurus pada bidang kedokteran, yaitu ilmu neurologi.

• Fonemik, fonemik merupakan suatu ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang memiliki fungsi sebagai alat pembeda makna. Di dalam bahasa indonesia terdapat secara resmi 32 buah fonem, masing-masing terdiri atas fonem vocal jumlahnya 6 buah, fonem konsonan dengan jumlah 23 buah dan terakhir fonem diftong ada 3 buah.

Morfologi 

Morfologi secara etimologi berasal dari kata  "morf" yang memiliki arti bentuk dan "logi" yang artinya ilmu. Jadi kata morfologi memiliki arti ilmu mengenali bentuk. Lebih jelasnya lagi morfologi merupakan sebuah bagian dari tata bahasa yang di dalamnya mempelajari tentang bagaimana bentuk-bentuk kata. Sedangkan morfem sendiri merupakan satuan dari bentuk bahasa yang terkecil dan mempunyai makna tidak dibagi lagi atas bagian yang bermakna lebih kecil. 

Di indonesia morfem dikenal dengan satuan nongramatis, satuan tersebut membentuk makna tersendiri. Oleh karena itu tidak dapat membentuk kalimat secara langsung, untuk dapat membentuk sebuah kalimat satuan non gramatis yang meliputi  me- dan -kan harus terlebih dahulu di imbuhi dengan satuan gramatis yang lainnya. Morfem yang semacam ini biasanya disebut dengan tambahan dan afiks atau imbuhan.

Morfem dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bentuknya, yakni :

• Morfem bebas, merupakan morfem yang memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dan mampu membentuk kalimat sendiri.
• Morfem terikat, merupakan morfem yang belum memiliki arti/makna maka morfem terikat ini belum memiliki kemampuan untuk membentuk kata. Contohnya kata dan, yang, di, dari dan lain sebagainya.

Sintaksis 

Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, "sun" memiliki arti dengan, sedangkan "tattein" berarti menempatkan. Jadi dapat dijelaskan sintaksis yaitu meletakkan atau menempatkan bersama kata-kata yang menjadi kelompok kata ataupun menjadi kalimat. Sintaksis merupakan suatu bagian dari cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang asal mula kalimat, frase, dan klausa.

• Kalimat, merupakan satuan dar bahasa yang berdiri sendiri secara relatif. Kalimat memiliki beberapa pola struktur yang terdiri dari kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
• Frase, merupakan beberapa kelompok kata yang memiliki fungsi tertentu yaitu terdiri atas subjek, predikat, objek dan keterangan.
• Klausa, merupakan suatu satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan predikat paling minimal, sedangkan untuk maksimalnya adalah memiliki subjek, objek, predikat dan keterangan untuk membentuk sebuah kalimat.

Semantik 

Semantik merupakan suatu bagian dari struktur bahasa yang di dalamnya berhubungan dengan makna/arti ungkapan. Ilmu yang mempelajari tentang lambang atau tanda yang mengandung dan menyatakan makna, hubungan antara makna yang satu dengan yang lain.