Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Holistic Education?

30 November 2020   11:16 Diperbarui: 30 November 2020   12:44 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
libertasnova.wordpress.com

Pendidikan Holistik (Holistic Edukation) merupakan suatu Pendidikan yang telah mengapresiasi semua potensi peserta didik ketika menjalani proses pembelajaran, meliputi emosional, potensi intelektual, fisik, estetika, sosial dan juag spiritual. Pendidikan holistik ini muncul sekitar era tahun 60-an, kala itu pergeseran paradigma kebudayaan mulai terjadi. 

Selanjutnya Pendidikan dalam pandangan psikologi muncul di era 70-an, 10 tahun berjalan setelah pertama kali munculnya Pendidikan holistik. Istilah holistic sendiri bermakna utuh atau menyeluruh. Mengamati manusia secara menyeluruh atau utuh, dalam artian manusia dengan melihat unsur kognitif (proses berpikir), afeksi (status kejiwaan) dan juga perilakunya merupakan sebuah Pendekatan Holistik. 

Manusia sebagai mahluk sosial pastinya tidak pernah bisa berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Tetapi juga erat kaitannya dengan lingkungan tempat mereka berkembang. Manusia pun tidak akan pernah tidak bergantung pada Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan dari adanya Pendidikan holistik yaitu untuk membantu mengembangkan potensi dari peserta didik didalam suasana belajar mengajar yang lebih menyenangkan, tidak membosankan, menggairahkan, membangkitkan semangat, demokratis dan humanis melalui pengalaman peserta didik dalam berinteraksi atau bersosialisasi dengan lingkungan mereka. 

Peserta didik diharapkan dapat menjadi diri sendiri melalui Pendidikan holistik yang memiliki makna mendapatkan kebebasan psikologis, belajar dengan cara yang mereka suka dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan lalu juga dapat mengambil keputusan dengan baik dan tepat.

Beberapa prinsip Pendidikan holistik (Holistic Edukation) yang diketahui yaitu sebagai berikut:

  1. Berpusat kepada Tuhan yang telah menciptakan dan menjaga kehidupan ini
  2. Pendidikan dilakukan untuk transformasi atau perubahan
  3. Berkaitan erat dengan proses perkembangan masing-masing individu dalam lingkungan masyarakat
  4. Selalu menghargai kreativitas masing-masing individu dan juga masyarakat
  5. Selalu aktif dan berpartisipasi dalam masyarakat
  6. Memperkokoh spiritual sebagai inti hidup dan juga pusat Pendidikan
  7. Mengajukan sebuah praktek mengajar, mengetahui dan juga belajar
  8. Berinteraksi dan juga berhubungan langsung dengan perspektif yang beda-beda

Adapun prinsip penyelenggaraan Pendidikan holistic yaitu keterhubungan (connectedness) yang bermaksud bahwa Pendidikan bahwasannya selalu dihubungkan dengan lingkungan alam, fisik, sosial dan budaya. Kedua yaitu keterbukaan (inclusion) bermaksud bahwa Pendidikan hendaknya dapat menjangkau seluruh anak tanpa pengecualian. 

Semua anak di dunia ini pada hakikatnya berhak mendapatkan Pendidikan yang layak. Yang terakhir yaitu, keseimbangan (balance) bermaksud Pendidikan hendaknya mampu untuk mengembangkan  dari segi ranah pengetahuan umum, sikap dan juga ketrampilan yang dimiliki secara seimbang. Harus termasuk dalam kategori seimbang kemampuan intelektual, fisik, emosional, estetika dan spiritual.

Pendidikan holistik guru sebagai pendidik berperan dan memiliki otoritas untuk memimpin dan juga mengontrol kegiatan pembelajaran siswa itu hanya sedikit, guru harus lebih banyak berperan sebagai mentor, sahabat dan fasilitator bagi peserta didiknya. Jika diibaratkan peran guru seperti seorang teman untuk peserta didiknya dalam perjalanan atau keadaan yang telah berpengalaman dan juga menyenangkan. 

Lembaga Pendidikan atau sekolah hendaknya menjadi wadah bagi peserta didik dan pendidik bekerja sama guna untuk mencapai tujuan yang symbiosis mutualisme atau menguntungkan. Komunikasi dan interaksi terbuka, jujur apa adanya sangatlah penting, perbedaan yang dimiliki masing-masing individu selalu dihargai dan kerja sama (kooperatif) diutamakan dari pada persaingan (kompetitif).

Metode dan Teknik pembelajaran holistic dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan metode ataupun teknik diantara lain :

  • Metode yang digunakan dalam pembelajaran holistic ada dua macam metode yaitu :
    • Pembelajaran melalui keseluruhan bagian dalam otak, maksudnya bahan materi atau pelajaran yang dipelajari melibatkan semua indera sebanyak mungkin. Selain indera juga melibatkan emosional dan juga intelektual. Sehingga dalam aspek kognitif (proses berpikir), afektif (sikap dan nilai) dan psikomotor (ketrampilan/skill) bisa berkebang dengan baik dan berkembang sesuai dengan tingkat dalam fase pertumbuhan manusia tersebut.
    • Pembelajaran melalui Multiple Intellegence (kecerdasan ganda), maksudnya peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran dengan cara menggunakan jenis kecerdasan yang sekiranya paling menonjol dalam dirinya. Kecerdasan yang digunakan tentunya sesuai dengan karakteristik dalam pembelajaran masing-masing peserta didik. Entah itu bertipe audio/suara, visual/pin audio visual dan juga tipe belajar yang lainnya.
  • Teknik Pembelajaran Holistik
    • Teknik yang pertama dengan mengajukan pertanyaan, peserta didik dapat menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan beberapa hal yang tidak dimengerti seperti, “apa yang dimaksud dengan?, apa hubungannya dengan?” dan masih banyak lagi.
    • Teknik yang kedua dengan mevisualkan informasi, pendidik atau guru mengajak peserta didik untuk bisa menyajikan suatu informasi dalam bentuk visual gambar, sketsa atau dengan diagram. Informasi yang disajikan dalam bentuk gambar sesuai dengan objek dan situasi, sedangkan hubungan antar informasi tersebut dengan topik-topik lainnya dapat dinyatakan  dengan menggunakan diagram. Setelah peserta didik menvisualkan informasi tersebut, mereka diharapkan dapat menjelaskan maksud dari gambar, sketsa dan diagram tersebut ketika diminta oleh guru.
    • Teknik yang ketiga dengan merasakan informasi, jika informasi yang diperoleh sulit untuk di visualkan, peserta didik bisa merasakannya dengan indera lain seperti, mengecap, membau, meraba, mendengar atau bisa juga memperagakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun