Baiknya selalu bahagia ya karena seimbang, berinteraksi dengan manusia tapi juga sering ke alam dan lihat satwa liar. Kalau income tergantung ya wan, saya sendiri semua dan proyek untuk Tambora dan PROGRES, semuanya untuk proyek dan program konservasinya.Â
Di WCS pekerjaan utama saya, cukup yang diterima, dan saya pernah di NGO kecil dengan pendapatan terbatas dan saya pikir banyak juga anak muda yang mengeluh mengenai hal ini.
Tapi semakin terlibat di dunia konservasi, Insya Allah rezekinya bertambah, dan menurut saya tidak melulu soal uang ya, tapi banyak hal yang sangat fulfilling dan rewarding bekerja di dunia konservasi.Â
Buruknya apa ya, saya bias nih hahaha, saya pikir lebih ke risikonya yang tinggi ya, terus saya sendiri suka tertekan terkadang dengan masalah yang kompleks atau ketidakberdayaan berbuat sesuatu yang dampaknya di skala yang lebih besar, atau gregetan melihat political will untuk alam.
"Saya sendiri suka tertekan terkadang dengan masalah yang kompleks atau ketidakberdayaan berbuat sesuatu yang dampaknya di skala yang lebih besar, atau gregetan melihat political will untuk alam"
Apa masalah utama tentang konservasi satwa dan alam di Indonesia yang menurutmu paling urgent?Â
Deforestasi, perdagangan ilegal dan over eksploitasi satwa liar, polusi plastik (terutama di laut), rusaknya dan pemutihan terumbu karang
Menurutmu apakah pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah menjadikan pelestarian satwa dan lingkungan sebagai fokus utama mereka?
Kalau KLHK sudah ya, yang penting justru gimana isu pelestarian ini menjadi isu lintas sektoral
Out of topic, tetapi Ini related banget dengan anak muda, yaitu media sosial. Di media sosial kamu terlihat sangat bahagia, semua terlihat baik baik saja, pemandangan alamnya juga bagus, tetapi sulit untuk memunafikkan pengaruh negatif dari media sosial. Bagaimana kamu memaknai penggunaan media sosial sebagai bagian hidupmu? Aktualisasi diri kah?
