Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berwisata River Tubing di Ledok Amprong, Malang

13 April 2015   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 8087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah wisata baru di Malang, namanya river tubing di Ledok Amprong, tepatnya di desa Gubuk Klakah, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang.  Wisata ini baru berkembang sekitar enam bulan yang lalu, namun sudah mulai populer bagi penduduk Malang atau yang menyukai wisata ekstrim ini. Wisata River Tubing, bermakna berwisata menggunakan ban karet (ban dalam truk), dan menghanyutkan diri mengikuti aliran sungai.  Maksudnya, seorang wisatawan duduk di ban tersebut dan hanyut di aliran sungai.

[caption id="attachment_360611" align="aligncenter" width="567" caption="peta lokasi (google earth)"][/caption]

Ledok Amprong adalah nama tempat di hulu sungai Amprong.  Sungai Amprong ini juga adalah bagian hulu dari wilayah DAS Brantas.  Istilah Ledok adalah bahasa Jawa, yang artinya tanah yang rendah atau cekungan. Derasnya aliran hulu sungai Amprong berkisar 10 sampai 30 km per jam, sehingga menjadi daya tarik wisata, sekaligus dikategorikan wisata ekstrim.   Wilayah hulu DAS Brantas khususnya di Malang, memiliki potensi dimanfaatkan untuk wisata river tubing.  Dan kabarnya, di beberapa tempat di sekitar Poncokusumo atau Tumpang, sudah dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu.

[caption id="attachment_360621" align="aligncenter" width="567" caption="mobil jeep (gerak 4 roda) siap mengantar ke sungai ledok amprong (koleksi pribadi)"]

[/caption]

Penulis berkesempatan mengunjungi dan mencoba sensasi wisata ini, dalam rangkaian kegiatan outbound kampus (19 Maret 2015), yang diikuti dosen Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang.  Menuju lokasi ini sangat mudah, dari Malang mengarah ke Tumpang, terus ke Gubuk Klakah (sekitar 25 km).  Wisatawan berhenti transit di kantor Perhutani Resor Ngadas, untuk berganti dengan mobil jeep offroad. Di kantor ini, kendaraan pribadi dapat parkir seharian, selama bertubing. Dari kantor menuju lokasi Ledok Amprong sejauh sekitar 2 km, jalanannya menurun melewati pemukiman desa, tegal, dan hutan, hanya bisa dilewati motor atau jeep (gerak 4 roda).  Di sepanjang jalanan ini, dapat disaksikan pemandangan yang indah, yakni komplek perbukitan pegunungan Tengger dan Semeru, sehingga bisa menjadi obyek wisata tambahan.

[caption id="attachment_360612" align="aligncenter" width="553" caption="base camp river tubing ledok amprong (koleksi pribadi)"]

[/caption]

Base camp lokasi tubing berupa sebuah hamparan terbuka tepi sungai kira-kira seluas satu ha, dibatasi oleh tebing dan sungai Amrong.  Disini ada empat titik gazebo, lahan parkir, warung, kamar mandi dan tempat perlengkapan tubing. Selain itu juga ada tempat pembibitan pohon milik Perhutani. Pengelolaan tubing ini merupakan kerjasama antara Perhutani dengan karang taruna desa setempat, diberi label LA Adventure.  LA adalah singkatan Ledok Amprong.  Menurut Budi, ketua LA Adventure, obyek wisata ini mempekerjakan 20 hingga 30 orang pemuda sebagai pemandu tubing, serta ibu-ibu rumah tangga di warung. Hal ini memberi dampak kesejahteraan yang signifikan bagi penduduk desa.  Tubing beroperasi sejak pagi hari hingga jam 4 sore.  Karena cukup ekstrim, aspek keselamatan menjadi perhatian utama, dimana setiap peserta wisata tubing akan didampingi seorang pemandu (merangkap safeguard). "Kami juga mengendalikan jumlah peserta untuk alasan keselamatan dan konservasi lingkungan", kata Budi.  Pada kondisi hujan lebat, arus sungai meningkat, atau potensi alam yang berat, kegiatan tubing dihentikan.  Jumlah wisatawan bervariasi setiap harinya, memuncak hingga ratusan orang pada akhir pekan atau hari libur.  Wisatawan berasal dari warga sekitar Malang atau travel wisata.

[caption id="attachment_360614" align="aligncenter" width="630" caption="brifing sebelum tubing, bersama Budi (koleksi pribadi)"]

[/caption]

Pengunjung wisata sebaiknya melakukan reservasi dahulu, agar pengelolaan dapat mempersiapkan program tubing, atau menyiapkan kebutuhan misalnya konsumsi atau tempat bagi rombongan besar. Wisata tubing dapat diikuti segala umur, fisik sehat, tidak memiliki cidera serius. Untuk anak-anak balita akan didampingi pemandu khusus.   Di base camp, yang juga tempat finish, pengunjung wisata lebih dahulu memperoleh brifing tentang tata cara penggunaan tubing, helm, pelampung, dan langkah-langkah keselamatan.

Rambu-rambu tubing secara singkat: (i) meletakkan tubuh tepat di tengah tubing, (ii) tubuh tidak dalam posisi tidur, tetapi duduk, (iii) tangan ada di atas tubing agar terhindar dari batu, (iv) bila jatuh, berusaha berdisi di dasar sungai, tidak perlu mengejar tubing.  Secara umum kedalaman air berkisar 50 hingga 100 cm.  Pada prinsipnya, peserta tubing harus tenang, fun, dan tidak perlu panik.  Ada pemandu yang mengarahkan, memberi aba-aba, dan membantu setiap peserta tubing.  Setiap peserta akan didampingi seorang pemandu.

[caption id="attachment_360615" align="aligncenter" width="623" caption="arus sungai ledok amprong (koleksi pribadi)"]

[/caption]

[caption id="attachment_360620" align="aligncenter" width="604" caption="peta etape/trip tubing ledok amprong (koleksi pribadi)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun