Film "Sinamot", merupakan film garapan Cinema Club Film dan disutradarai Aziz serta diperankan oleh  Rimbun Nadeak sebagai Niko, Frisna Mariana Panjaitan berperan sebagai Maya yang menjadi kekasih Niko, dan Amalia Siregar yang berperan sebagai Yanti.
Sama hal nya dengan Film "Uang Panai" pada film "Sinamot" Â terdapat pasangan kekasih yaitu Niko dan Maya yang telah berhubungan selama tiga tahun lamanya.
Niko hanya seorang tamatan sekolah menengah dan Maya adalah seorang sarjana. Niko harus berusaha mengumpulkan sinamot untuk dapat menikahi maya  dalam tenggak waktu selama enam bulan yang diberikan oleh orang tua Maya.
Â
Isu  komunikasi yang ingin diangkat dari kedua film  tersebut adalah mengenai budaya pernikahan dari dua suku yang berbeda yaitu suku Bugis dan Batak.
Dari kedua kebudayaan tersebut memiliki persamaan budaya mengenai pernikahan yang harus mengikuti tradisi adat. Dalam hal ini membayar mahar pernikahan, yang disebut uang panai pada adat Bugis dan sinamot pada adat Batak.Â
Kedua film ini memiliki karakteristik yang sama pada pemeran film tersebut. Dimana pemeran pria  harus berjuang untuk dapat menikah dengan wanita pilihan hatinya.
Sama-sama harus mengumpulkan uang mahar sebagai syarat menikah dengan diberi tenggak waktu  yang singkat dari kedua pihak orang tua masing-masing pada film "Uang Panai" dan Film "Sinamot".
Film direpresentasikan sebagai dari hasil karya seni yang diproduksi dengan adanya tujuan idealis dari produk media.
Konten tidak hanya diproduksi untuk kepentingan idealis dari sutradara dan produsen media itu sendiri. Namun juga menyampaikan pesan yang bernilai dan berhubungan dengan kepentingan masyarkat.Â
Film merupakan  bentuk media yang mampu menampilkan gambar  sesuai aslinya seperti pada dunia nyata.Â